Friday, September 6, 2013
ULASAN : KICK ASS 2
Sutradara : Jeff Wadlow
Cast : Aaron Taylor Johnson, Chloe G. Moretz, Christopher M. Plasse, Jim Carey
Pada 2010 lalu, kita dibuat tercenganng ketika menyaksikan seorang gadis cilik berbicara kotor yang tampil mengenakan wig rambut bop dan membawa dua bilah parang, datang tiba-tiba kemudian membantai mafia di seisi ruangan dengan brutal. Materi sepeti itu sesungguhnya sangat rentan membuat penonton prihatin dengan apa yang telah mereka libatkan terhadap seorang anak jauh di bawah umur. Namun sebetulnya bagaimana respon para audiens? Semua justru menyukainya! Disanalah letak kunci kesuksesan film "super hero" Kick Ass besutan sutradara Matthew Vaughn yang langsung menggebrak dunia pada genrenya ini, memiliki semangat anarki yang begitu tinggi namun provokatif dari sisi hiburan yang gamblang. Kesuksesan pada film pertama tentu memotivasi para sineas untuk membuat sekuelnya, Kick Ass 2. Meskipun digarap oleh sutradara yang berdeda yaitu Jeff Wadlow namun hampir semua winning team dari film pertama, termasuk para cast, kembali melakoni perannya.
Kick Ass 2, hadir sebagai kisah lanjutan dengan segala perangkat yang dibutuhkan dari sebuah film sekuel. Dengan penambahan karakter, aksi brutal yang lebih banyak, hingga perluasan cerita hingga segala hal yang kita pertanyakan ketika selesai menyaksikan film pertama: bagaimana dengan kehidupan para anak nekat berkostum ini setelah keributan yang mereka alami? Dave alias Kick Ass ( Aaron Taylor Johnson ) sedang berusaha mencoba untuk tidak beraksi lagi, namun apalah daya ketika kejenuhan menjalani hidup membuatnya tidak tahan ingin mengenakan kostum ketat berwana hijau ikonik itu lagi. Bahkan ia menciptakan sebuah teamwork bersama Mindy alias Hit Girl (Chloe Grace Moretz). Namun ide tersebut hanya dapat dijalani sesaat, Mindy (terpaksa meninggalkan segalanya dan berusaha menjalani hidup normal sebagai gadis remaja dengan kehidupan SMA yang menyebalkan. Dave yang ditinggal sendirian dalam aksi berkostum pun mencari rekan sesama superhero wannabe hingga pada akhirnya terciptalah sebuah perkumpulan berkostum yang diberi nama Justice Forever. Well, nama yang norak memang, namun disuatu cara itu justru menambah kelucuan filmnya sendiri, dan kita juga belum selesai menggelengkan kepala membaca nama-nama norak bin aneh ketika film beralih pada kehidupan Chris ( Christopher M. Plasse ) yang semakin liar sepeninggal ayahnya. ia menjadi terobsesi untuk membalas dendam dan membuat pengakuannya sendiri sebagai seorang super villain reinkarnasi The Red Mist yang kini ia beri nama The MotherF*cker. Mungkin kalian akan terbahak ketika menyadari apa yang membuatnya memilih nama itu.
Kita mengengetahui apa yang paling diinginkan semua penggemar dari film pertamanya, siapa lagi kalau bukan penampilan Hit Girl yang badass. Satu hal yang mesti diapresiasi dari film sekuel ini adalah bagaimana mereka memainkan Kartu As-nya yaitu Hit Girl itu sendiri. Sebagai perbandingan, ini tidak seperti apa yang mereka lakukan pada The Minions dalam Despicbale Me 2. Penonton memang menyukai makhluk mutasi dari biji jagung itu, namun sorotan yang terlalu banyak pada karakter pendukung dalam sebuah film justru akan mengesampingkan perhatian kepada karakter utamanya sendiri. Jeff Wadlow tidak kedodoran dalam membagi prioritas pada setiap karakternya, meskipun di sekuel ini ada banyak sekali karakter baru yang bermunculan. Kita justru diajak melihat bagaimana kehidupan Mindy dalam hingar-bingar gadis remaja sekloah yang sarat dengan perseteruan menjadi yang paling populer di sekolah. Sementara Dave sendiri, memebrkita kesempatan untuk berkenalan dengan para costume-freak lainnya yang terinspirasi oleh sepak terjang Kick Ass di kisah sebelumnya. Mereka ini tidak kalah hebohnya, mulai dari motivasi dalam beraksi, nama yang super, dan tentunya kostum yang luar biasa.heboh. Dan di lain kubu, kita menemukan Chris yang juga tidak mau kalah membangun pasukannya sendiri dengan merekrut berbagai kriminal kelas berat dunia.
Film ini sangat mengasyikkan jika ditonton sebagai hiburan, terutama jika kalian seorang comic-geks atau paling tidak tipe penonton yang dapat menangkap sisi humor dari obrolan yang kasar hingga adegan kekerasan yang dikemas blak-blakan. Mungkin kita tidak akan menemukan adegan yang ditujukan bukan-untuk-melucu tetapi sungguh memancing tertawa seperti adegan ketika seorang berkostum terjun bebas kemudian tewas di darat pada pembukaan film pertama. Di sini, mereka terkesan berusaha keras memempertahankan sisi humor yang menohok tersebut, meskipun itu sukses memancing tawa. Arah cerita dan perkembangannya sudah mencakup lebih luas dan dalam tapi tidak cukup berani dalam pengeksekusian akhir. entah ini memang berniat untuk dilanjutkan untuk sekuel atau bertujuan untuk mempertahankan tone film yang ceria.
Dari jajaran pemain, selain trio Aaron, Chloe, dan Christopher, yang melanjutkan karakter ikonis masing-masing, terdapat beberapa karakter baru yang cukup menarik perhatian seperti Colonel Stars and Stripe yang diperankan santai oleh Jim Carrey, hingga si kejam Mother Russia (what a name!) yang diperankan oleh Olga Kurkulina, karakter ini mengingatkan saya seperti seorang Rambo versi wanita dari Russia. Secara keseluruhan, memang tidak ada yang begitu menonjol selain tentunya Chloe Grace Moretz yang masih solid sebagai "penyelamat" dan pusat perhatian.
Terakhir, di saat beberapa minggu sebelum filmnnya akan dirilis, aktor Jim Carrey sempat menyayangkan tingginya tingkat kekerasan yang dimuat dalam film ini. Entah ini merupakan pernyataan tulusnya atau bagian dari promosi terselubung, namun yang pasti tingkat kekerasan dalam film sekual ini sesungguhnya masih belum terlalu brutal untuk disesalkan, terutama jika kalian berekspektasi lebih dari film yang pertama. Apakah itu hanya karena ada potongan adegan dari LSF saja? Atau mungkin akan ada versi yang lebih gamblang dalam rilisan director's cut nanti? Berharap saja.
* Kick Ass 2 akan mulai tayang midnite 7 September 2013 di bioskop-bioskop Indonesia
( Arief Noor Iffandy )