" Film ini bagus karena diekspos terlalu berlebihan "
" Gak mungkin bisa lebih bagus dari Solaris ( Andrei Tarkovsky, 1972 ) atau 2001 Space Odyssey ( Stanley Kubrick, 1968 ) "
" Oh, ini film survivor di luar angakasa ? , bukan sesuatu yang baru, buat gua Appolo 13 ( Ron Howard ) udah paling the best ".
Itu beberapa celoteh dari teman-teman penggila film yang saya ingat menjelang releasenya Gravity, film yang disutradarai oleh Alfonso Cuarón sutradara yang lebih banyak dikenal penggila film lewat karyanya di Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004) and Children of Men (2006) dan dibintangi oleh Sandra Bullock dan George Clooney. Memang tak bisa dipungkiri, selain memang film ini sudah menjadi perbincangan sejak trailer pertamanya muncul, lalu disusul review yang bagus oleh para kritikus setelah filmnya dipertunjukan dibeberapa festival dan terakhir komentar dari James Cameron yang mengatakan kalau Gravity adalah " the best space movie " yang pernah dia tonton makin menaikan ekspetasi dan rasa penasaran penggila film dimanapun.
Gravity sendiri bercerita tentang 2 astronot, Ryan Stone ( Sandra Bullock ) dan Matt Kowalski ( George Clooney ) dalam masa tugas yang mencoba bertahan hidup di ruang angkasa dengan persedian udara yang terbatas setelah mengalami kecelakaan tabrakan satelit. Dan dari sinilah dengan durasi 90 menit sepanjang film penonton diajak terlibat dan seakan merasakan sendiri bagaimana perjuangan dan usaha astronot ini bertahan hidup.
Sebelum film ini release, Alfonso Cuarón sempat berceloteh bagaimana dia mengeluhkan film-film 3D kebanyakan yang beredar saat ini hadir dengan mengecewakan yang hanya mementingkan hasil komersil tanpa diimbangi kualitas yang sepadan, dan setelah menonton Gravity anda kemungkinan besar akan setuju dengan pendapat sutradara yang satu ini, karena Alfonso Cuarón berhasil memberikan yang saya sebut " new experience " dalam menonton, walaupun ini bukanlah film pertama yang kamu tonton dalam format IMAX 3D, lalu kamu akan berpikir ingin besok akan menontonnya kembali di bioskop sebelum filmnya turun layar, karena sensasi yang diberikan " Gravity " tidak akan pernah sama ketika kamu menontonnya dalam format home video.
Segala hal yang sudah disajikan dari Gravity sudah memberikan hasil paling maksimal dari semua sisi, terlebih dari aspek teknisnya seperti sinematografi, visual effect, musik hasil racikan Steve Price yang makin memberi nyawa dalam film ini dan bagaimana semuanya itu menyatu secara menakjubkan dalam format IMAX 3D. Pada akhirnya Gravity adalah sebuah masterpiece dari Alfonso Cuarón yang memakan waktu 4 tahun dalam produksinya untuk mencapai kesempurnaan yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja, karena tidak penting entah seberapa seringnya kamu menonton di bioskop, ketika menonton Gravity, kamu akan merasakan " new exeperience " dalam menonton.