Bersemangat ketika
menantikan Dark of The Moon segera rilis pada 2011 lalu. Installment
terakhir dari sebuah trilogi robot berkelahi? Mengetahui soal
"terakhir", dengan mudahnya terkesima seperti, wow,
Michael Bay pasti tidak akan tanggung-tanggung bermain dengan yang kali
ini. Memang, pada akhirnya film tersebut menyuguhkan aksi yang berlipat
ganda ditambah seorang ikon cewek baru yang digaet dari model pakaian
bikini. Terlepas dari bagaimana kritik menghujat film tersebut, toh
tetap pasar yang berbicara. Film merauk keuntungan yang seperti sudah
diduga, sangat besar. Menyadari antusiasme penonton yang masih tinggi -
terlalu tinggi untuk disudahi hanya dengan 3 film saja, Michael pun
seperti mendapat hidayah agar tidak meninggalkan franchise secepat itu,
maka jadilah film ke-4 ini, Transformers: Age of Extinction. Judul yang
keren, yeah, tapi setelah menyaksikan kisah filmnya langsung saya pikir
itu pemilihan kata yang kurang tepat. mestinya, Transformers: Once Upon A
Time In China!
Mengambil set waktu tiga tahun sejak Dark of The Moon, kini manusia
tidak lagi sebagai spesies yang hanya bisa ternganga ketika menyaksikan
sebuah mobil berubah menjadi robot, tidak mau lagi membiarkan kotanya
dihancurkan para alien. Didorong rasa takut sekaligus parano akan
kejadian yang sama, para Transformers pun kini diburu, ditangkap,
dimutilasi, dijadikan bahan penelitian riset. Tidak hanya dari kubu
Decepticon, para Autobots yang dulu berpihak pada manusia juga diburu.
Optimus Prime terus berjuang hingga sekarat, ia harus menyelamatkan diri
dalam persembunyian, hingga akhirnya ia ditemukan sebagai barang
rongsokan oleh sebuah keluarga di Texas. Dengan premis dasar seperti
itulah para filmakers memiliki kesempatan untuk "me-reboot" franchise
ini dengan mengganti tokoh utama manusianya. Ya, Paramount sekarang
punya alasan untuk melupakan Shia Labeuf yang sudah tidak terkenal lagi.
Jadi tidak ada lagi remaja berlari terbirit sembari berteriak "no no no
no no no!".
Lalu siapa yang hendak menemani petualangan kita kali ini? Michael Bay
baru saja membuat film tentang bodybuilder Pain And Gain dan merasa
jodoh dengan salah satu bintang utamanya, ialah si tegap Mark Wahlberg,
akan berperan sebagai Cade Yeager, seorang mekanis dan penemu sekaligus
seorang single parent. Kita tau ia merupakan aktor dengan track record
yang lumayan bagus. Oke, ini adalah pilihan yang baik. Sekarang
bagaimana dengan muda mudi pemanis? Aktris Nicola Peltz direkrut untuk
mengisi karakter sang anak, Tessa Yeager. Nicola sebelumnya bermain
dalam The Last Airbender garapan M Night Shyamalan dan juga di
serial TV Bates Motel. Kemudian untuk si pemuda, sekaligus sebagai
pasangan si gadis cantik, dipilihlah aktor Irlandia Jack Reynor yang
sebelumnya berakting bagus dalam film What Richard Did.
Berbicara mengenai film dengan skala produksi sebesar Transformers ini,
sudah menjadi harga mati apabila akan banyak pihak yang menginkan ini . Li BingBing di film ini, hanya yang jelas
terngiang oleh saya, ia bermain terlalu memaksakan diri. Berbeda dengan
penampilan Fan BingBing (tidak ada relasi keluarga dengan Li) dalam film
X-Men teranyar, meskipun mendapat porsi lebih sedikit hanya
melempar-lempar lobang portal dimensi, namun ia sukses meninggalkan
kesan yang cukup menarik di film itu. Lain lagi dengan Jack Reynor, saya
hanya berharap film ini bakal membuka pintu yang luas baginya untuk
mengukuhkan karier, ia aktor berbakat, hanya saja bahaya juga apabila
nanti malah terus-terusan menerima peran yang tidak mengasah kemampuan
seperti di sini.
Sebagai
informasi, Age of Extinction ini merupakan film featured pertama yang
menggunakan kamera digital IMAX 3D versi paling mutakhir, dan memuat
IMAX footage mencapai 60% penuh dari total durasi film. Ini jelas akan
menjadi sajian visual yang fantastis, sebagai perbandingan, The Hunger
Games: Catching Fire yang visualnya sudah epik itu saja hanya
menggunakan 48 menit IMAX footage dari total durasi film 148 menit, itu
artinya hanya 32,9%, kemudian The Dark Knight Rises pun hanya
menggunakan 43,6%. IMAX footage dari keseluruhan film. Tidak cukup
dengan urusan visual, divisi audio film juga dipersenjatai dengan
teknologi Dolby Atmos yang mampu mengeluarkan suara mendetil dari
seluruh penjuru studio. Jadi, menyaksikan film ini dalam teater IMAX 3D
merupakan sebuah keharusan! Tentu dengan segala teknologi mutakhir yang
menyokong film ini akan membuat kita, sesuai dengan apa yang sudah
diharapkan sejak sebelum memasuki ruang studio, dijamin akan dibuat puas
ketika menyaksikan segudang adegan aksi super keren, apalagi pada momen
ketika Optimus Prime menunggangi seekor robot Tyrannosaurus Rex,
berlari menerobos jalanan di tengah kota sembari membasimi para robot
jahat dengan semburan api dan sebilah pedang. Pecinta film action mana
yang tidak akan orgasme menyaksikan itu? Tidak ada seorangun sutradara
di dunia ini yang mengemas adegan aksi seperti yang dilakukan oleh
Michael Bay. Ia adalah sang ahlinya!
Transformers Age of Exticntion tayang serentak di Indonesia mulai hari ini, 25 Juni 2014.
(by Ipan)