Scott Derrickson melakukannya lagi!
Masih terngiang dalam ingatan ini ketika ia meningkatkan kekejaman
genre film horror hingga sempat menyentuh level disturbing
melalui Sinister pada 2012 lalu, sekarang ia kembali dengan satu yang
akan membuat kita meringis lagi. Deliver Us From Devil, sebuah film
horror-kriminal yang membuka cerita melalui subjek tidak biasa, yang
selama ini kita kenal hanya muncul pada saat-saat terakhir ketika semua
karakter sudah pada mati, yaitu badan kepolisian. Sebuah point of view
yang lebih tangguh dan maskulin, sehingga penonton tidak akan menemukan
karakter utamanya berteriak histeris ketika dikejutkan penampakan
makhluk halus. Film ini menebar kengerian dengan formula yang lebih
menjurus kepada investigasi kriminal dan psychopathic yang didasari faktor supranatural, ini bukan jenis horror parade kemunculan hantu.
Ralph Sarchie (Eric Bana) adalah seorang petugas kepolisian di kawasan Bronx, New York,
yang mendapati sejumlah kasus kriminal pembunuhan yang teramat keji
dalam dua minggu terakhir. Setelah menyadari berbagai kasus tersebut
ternyata memiliki perilaku yang sama dan saling berkaitan, Ralph yang
sejatinya tidak percaya dengan pengaruh ghaib menjadi harus menghadapi
polemiknya sendiri dalam hubunagn vertikal alias kepercayaannya pada
Tuhan. Sementara didera masalah spiritual pribadi, perkara yang sedang
ia selidikipun terus semakin berkembang hingga mendorongnya untuk
bekerjasama dengan Mendoza (Edgar Ramirez), seorang "pendeta" yang lain
dari pada yang lain.
Film ini diilhami dari kisah nyata seorang polisi bernama Ralph Sarchie
itu sendiri. Ia menuliskan pengalamannya dalm buku berjudul Beware The
Night yang kemudian menjadi dasar pembuatan film. Dengan diproduseri
oleh Jerry Bruckheimer, rasanya tidak perlu heran lagi apabila film akan
memiliki pengaruhnya dalam penekanan khusus pada tensi sehingga menjadi
lebih dramatis, seru, dan, komersil. Bukan berarti ini sesuatu yang
otomatis buruk, hanya saja dengan kolaborasinya bersama Scott sebagai
sutradara (sekaligus penulis naskah), membuat film jadi sedikit lebih
berwarna...
Dengan pemilihan jadwal rilis di antara gempuran film musim panas yang
meriah seperti sekarang ini, Deliver Us From Evil jadi sangat berpotensi
mengikuti jejak kesuksesan The Conjuring yang menjadi alternatif segar
bagi penonton yang mulai jenuh dengan sajian tipikal film blockbuster
pada pertengahan tahun lalu. Apabila film itu membuat penonton trauma
dengan adegan ikonik tepuk tangan yang keluar dari dalam lemari
pakaian, maka setelah menonton film ini kalian akan menyadari bahwa
sesuatu telah mendatangimu ketika pada suatu malam barangmu
terjatuh sendiri dari atas meja, kemudian benda tersebut menggelinding
di lantai beberapa kali sebayak lebih dari yang semestinya. Damn, that was really scary scene!
Deliver Us From Evil tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini, 2 Juli 2014.
(By Ipan)