Tabula Rasa sendiri bercerita Hans ( Jimmy Kobagau ) pemuda asal Serui ( Papua ) yang menerima tawaran seorang pencari bakat pemain sepakbola untuk merantau ke Ibu Kota Jakarta agar bisa menyalurkan bakatnya dalam mengolah si kulit bundar dan menjadi pemain profesional. Namun peruntungan Hans berkata lain, Hans mengalami cedera parah yang membuat mimpinya menjadi pemain sepakbola profesional juga musnah. Terkatung-katung dan menjadi gelandangan, disaat Hans sudah kehilangan semangat hidup, Hans bertemu Mak ( Dewi Irawan ), seorang pemilik rumah makan Minang sederhana. Di banyaknya perbedaan mereka, Hans dan Mak ternyata juga mempunyai banyak menemukan kesamaan yang membuat semangat hidup kembali terbentuk lewat makanan dan masakan yang disimbolkan melalui " Gulai Kepala Ikan Kakap " dengan rasa keluarga.
Tabula Rasa bisa dikatakan film yang cukup ambisius, semua proses riset, penggodokan naskah, shooting, post produksi memakan waktu 2 tahun. Detail masakan, makanan dan budaya didukung oleh Chef Adzan, penulis Rendang Traveller Reno Andam Sari. Jadi film kuliner pertama Indonesia ini sudah dipersiapkan dengan sangat sesempurna mungkin agar bisa menjadi sebuah tontonan yang sangat menarik untuk semua penonton Indonesia.
Hasilnya, 2 tahun kerja keras tim produksi Tabula Rasa menyajikan sebuah tontonan yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menyisipkan nilai-nilai positif dalam banyaknya segala hal perbedaan. Skenario buatan Tumpal Tampubolon berhasil diaplikasikan dengan sangat baik oleh 4 karakter utama film ini. Bukti betapa detailnya dan lebih meyakinkan karakter yang dimainkan oleh Dewi Irawan, Yayu Unru dan Ozzol Ramdan sebagai orang minang, pihak produksi memakai jasa maestro tari dan budaya Minang untuk melatih dialek minang bagi para pemain, yang hasilnya apa yang kita dengar dan lihat dilayar, penonton akan mengira mereka bertiga adalah memang berasal dari Minang.
Tabula Rasa sebuah film yang makin memberikan sebuah tema baru pada penonton Indonesia yang belum pernah ada sebelumnya. Menyisipkan nilai-nilai budaya dan keluarga dalam jalinan ceritanya yang cocok untuk segala umur, dan juga perlu diketahui, bisa dibilang Tabula Rasa film pertama Lifelike Pictures yang bisa ditonton dengan anggota keluarga lainnya.
1 komentar:
Write komentarPaling enak memang jalan-jalan sambil kuliner...
ReplyJika ada siapa saja di sini yang merupakan pengusaha makanan dan kebanyakan usaha Agan tersebut banyak menerima pesanan 'bungkus' atau take away. Maka ane saranin untuk menggunakan Kemasan Makanan