Film ini mengisahkan seorang pangeran Transylvania Vlad III Tepes
(Evans) yang harus memenuhi janji menyerahkan 1,000 anak termasuk
putranya sendiri sebagai upeti perdamaian kepada utusan kerajaan Ottoman
(yang digambarkan sebagai kaum yang sangat jahat sekali). Tentu ini
akan sangat berat baginya dan para penduduk sehing akhirnya Vlad
mengingkari pemenuhan janji tersebut dan bertekad untuk melakukan
perlawanan. Sadar akan kekuatan tempur kerajaan yang dipimpinnya tidak
dapat melawan Ottoman, Vlad memilih jalur "pintas" dengan menggunakan
kekuatan hitam yang terlarang. Pasukan Ottoman berhasil dipukul, namun
kekuatan yang ia dapatkan ini tentu menagih bayaran yang juga mahal..
Kebimbangan dan derita penyesalan begitu dirasakan pada karakter dalam
film. Dengan dilema dan pilihan yang dihadapi Vlad hingga keputusan yang
ia ambil menunjukkan film ini idak hanya menjual aksi kolosal namun
juga berusaha mengisi bobotnya dengan pesan moral yang cukup kental
terutama soal keyakinan yang harus dipegang teguh.
Luke Evans dan Sarah Gadon tampil memberi nyawa film sebagai orang tua yang harus mengutamakan keselamatan keluarga. Adapun Dominic Cooper yang berperan sebagai Sultan Mehmed II dari Ottoman agaknya ia telah menampilkan aksen Turki dengan meyakinkan sampai-sampai saya baru menyadari aktor tersebut satelah melihat namanya muncul pada closing credit. Satu hal yang paling disayangkan dari film ini (sekaligus menjadi nilai minus yang paling krusial), adalah eksekusi cerita yang kurang atraktif . Kita sudah sangat banyak menemukan film dengan makhluk fantasi seperti ini namun jalinan cerita yang disuguhkan kali inipun rasanya masih begitu-gitu saja sehingga apabila kalian kebelet untuk pergi ke toilet hingga beberapa menit juga tidak perlu khawatir akan ketinggalan jalinan ceritanya...(ipan)