Film ‘3 Srikandi’ hadir dengan barisan bintang paling berkilau, mengisahkan perjuangan Indonesia di lapangan olah raga. Tiga putri terbaik bangsa, Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies (Chelsea Islan) dan Kusuma (Tara Basro) di bawah tempaan pelatih yang dikenal sebagai Robin Hood Indonesia, Donald Pandiangan (Reza Rahadian), mengharumkan nama bangsa ketika di Olimpiade Seoul 1988, di cabang panahan, mendapatkan medali pertama untuk Indonesia. Selain para bintang di atas, film juga dimeriahkan oleh Donny Damara (sebagai pak Udi), Mario Irwinsyah (Denny), Detri Warmanto (Andang) serta Indra Birowo (Ujang).
Film yang diproduksi oleh Multivision Plus dan diproduseri oleh Raam Punjabi ini bercerita tentang persahabatan, cinta dan semangat, di masa saat Indonesia berjuang mendapat pengakuan dan tempat di Olimpiade.
Pengambilan gambar ‘3 Srikandi’ dilakukan di berbagai lokasi ; Jakarta, Bandung, Puncak, Sukabumi, Surabaya, Makassar, serta Seoulsepanjang 44 hari. Di samping itu, lagu tema 3 Srikandi berjudul ‘Tundukkan Dunia’ ditulis Andi Rianto dan alm. Suwardi Widjaja, yang lebih dikenal Pak Iin. Dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari.
Film yang disutradarai oleh Iman Brotoseno ini direncanakan tayang mulai bulan Agustus 2016, mengiringi momentum Olimpiade Musim Panas ke-31 di mana atlet Indonesia akan ikut serta di 10 cabang olah raga, di antaranya di cabang panahan (dimana Nurfitriyana turut sebagai pelatih), angkat besi, dayung dll.
SINOPSIS
Indonesia di tahun 1988. Dunia olah raga mempersiapkan diri turun serta di Olimpiade Musim Panas ke 24 di Seoul. Cabang panahan berada di titik kritis, di mana dibutuhkan pelatih yang bisa menyiapkan tim panahan wanita dalam waktu yang singkat. Satu-satunya yang bisa diandalkan menjadi pelatih adalah DONALD PANDIANGAN yang dikenal sebagai “Robin Hood Indonesia”.
Tapi Donald sendiri sudah lama menghilang. Ia masih terpukul ketika di tahun 1980 saat ia bersiap mengikuti Olimpiade Moskow, ia batal pergi karena alasan politis. Kini ia hidup jauh dari panahan, bahkan olah raga. Selain pelatih, tim panahan pun harus dipilih 3 orang atlit wanita terbaik. Mereka adalah NURFITRIYANA (YANA), LILIES dan KUSUMA (SUMA).
Yana yang paling senior tinggal di Jakarta berasal dari keluarga militer yang keras dan disiplin. Selain kesulitan membagi waktu antara kuliah dan berlatih, Yana mesti menghadapi situasi rumah tidak harmonis, di mana sang ayah selalu menekan dan memojokkannya tanpa alasan jelas.
Di Ujung Pandang, Suma yang tomboy memiliki keluarga harmonis, tapi tidak cukup kuat secara ekonomis. Ayah Suma mendorongnya untuk mengikuti tes PNS yang akan membuat Suma meninggalkan panahan.
Sementara itu, Lilies yang luwes dan feminin tinggal di Surabaya, telah dijodohkan dengan laki-laki pilihan ibunya, sementara hatinya sudah tertambat pada DENNY, rekan sesama atlit.Hubungan Lilies dan Denny sampai mesti dijalankan diam-diam.
Waktu menuju olimpiade semakin dekat. Di bawah ancaman tidak akan diberangkatkan sama sekali, pengurus persatuan panahan, PAK UDI, mesti membujuk dan meyakinkan Donald untuk mempersiapkan tim panahan wanita. Pribadi Donald yang keras, militan dan amat disiplin, mesti mampu membentuk Yana, Lilies dan Suma mencapai puncak prestasi mereka.