Ketidaktahuan adalah sebuah anugerah, itulah pendapat pertama saya mengenai film ini. Minimnya informasi yang saya ketahui mengenai film ini (bahkan tidak membaca sinopsis filmnya sebelum menonton) membuat saya jauh lebih fokus ketika menontonnya. Terlebih jika kamu terbiasa dengan plot cerita film-film lokal yang dengan konsep linear (termasuk saya sendiri), siap-siap untuk lebih sering mengerutkan kening selama film berlangsung. Dengan alur cerita yang lambat, perlahan kamu akan makin terbawa dalam plot cerita film yang sampai pada sebuah ending mengejutkan dari ketiga cerita bersaudara ini.
Keunikan lain dari 'Hoax (Rumah Dan Musim Hujan) cerita dari tiga saudara yang mempunyai konflik masing-masing direfleksikan dalam tiga genre film berbeda pula. Raga mewakili drama-romantis, Ragil mewakili drama-keluarga dan Adek mewakili drama-horor yang mempunyai sebuah ujung yang sama yang sampai pada akhirnya membuat kita mengerti kenapa film ini berubah judul menjadi 'Hoax'.
Film terbaru tapi lama Ifa Isfansyah ini yang memang ditujukan untuk festival menawarkan sebuah plot cerita yang unik yang tidak akan temukan dalam film lokal kebanyakan. Film yang memancing kamu untuk berdiskusi dengan teman setelah menontonnya. Dan ketika sebuah film meninggalkan pertanyaan yang membuat kamu berdikusi, maka film itu sudah memenuhi salah satu syarat sebagai 'film bagus'.