Kita tidak akan pernah mengira bahwa sebuah permainan sederhana Batu-Gunting-Kertas bisa menjadi sebuah permainanyang sangat menegangkan. Sebuah pertaruhan hidup bagaimana 3 unsur tersebut membuat kita harus melakukan berbagai macam cara agar bisa menangdan selamat.
Li Yifeng (Mr. Six) membintangi sebagai Zheng Kai Si, seorang pemuda bermasalah dengan ibu yang dalam keadaan koma dan membutuhkan dana untuk menyembuhkannya, dan Michael Douglas (Ant-Man & The Wasp) adalah Anderson, dalang di balik organisasi perjudian illegal yang dilakukan di atas kapal besar nan mewah.Anderson memiliki pemikiranbahwa ketika manusia menghadapi keadaan yang sangat putus asa, semua orang beralih ke insting binatang mereka, dan dibuatlah sebuah permainan dari pemikiran tersebut.Permainan ini dinamakan Animal World, sesuai dengan judul filmnya.
Film ini dibuka dengan narasi dari Kai Si yang terjebak antara realita dan khayalan(dia menggambarkan dirinya sebagai badut yang membunuh para monster dalam versi anime – tetapi terkadang dia melakukan aksi berbahaya tanpa wujud badut dalam versi live-action).Diungkapkan bahwa Kai Si menderita trauma sejak usianya 8 tahun, yang membuatnya menjadi alter-ego badut dengan kemarahan yang tak terkendali kapan pun dia menjadi emosional.
Kondisinya sangat terpuruk, ibu yang koma dan membutuhkan dana untuk menyembuhkannya. Pekerjaannya yang tidak beraturan sebagai badut ditambah lagi dia galau dengan kisah citanya bersama Liu Qing (Zhou Dongyu), seorang perawat rumah sakit.Dia ingin membahagiakan Liu Qing, tetapi dengan kondisinya seperti itu dia tidak mungkin bisa membahagiakannya.
Ketika seorang teman lama Li Jun (Cao Bingkun) menipu dan menghambur-hamburkan hipotek rumah Kai Si, akhirnya Kai Si terjebak untuk mengikuti sebuah pertaruhan hidup dan mati dalam perjudian yang dimiliki oleh Anderson. Mereka harus bertempur habis-habisan dengan orang-orang yang bermuatan utang di atas kapal dengan permainan Batu-Gunting-Kertas. Beberapa akan meninggalkan kapal dalam keadaan utuh dan bebas utang sementara sisanya mungkin harus melunasi pinjaman mereka dengan nyawa mereka.Mampukah Kai Si terbebas dari permainan judi yang mematikan ini?Bagaimana dia bisa memenangkan permainan?Lalu siapakah Anderson sebenarnya?
Konsep alter-ego badut dengan adegan aksi yang memukau dan permainan warna memang disajikan sangat menarik tetapi tidak banyak memperkaya narasi dengan cara yang berarti. Bisa dibilang sang sutradara Han Yan ingin memamerkan bakat visual kru nya untuk memanjakan mata para penonton, meskipun, yang selanjutnya ditegaskan bahwa itu semua hanyalah khayalan belaka dan tidak memberikan porsi cerita yang signifikan.
Berasal dari manga Jepang dan film dengan judul yang sama - Tobaku Mokushiroku Kaiji (Ultimate Survivor Kaiji) - Animal World (动物世界) menampilkan beberapa efek visual dan sekuens aksi yang mengesankan di bioskop Asia saat ini. Memang, dalam hal cerita, kisah ini sedikit kikuk di awal dengan pengantar yang cukup lama.Tetapi pertengahan hingga akhir film, cerita berubah menjadi sangat menengangkan menampilkan sebuah permainan hidup dan mati bagaikan Battle Royale atau TheHunger Games, tetapi dengan konsep perjudian dan sangat matematis.
Ya, konsep perjudian yang sangat metematis menjadi keunggulanlainnya dari film ini. Jelas, film ini menjadi kenikmatan tersendiri bagi mereka pecinta matematika, atau lebih spesialnya, para pecinta judi. Banyak plot dikembangkan saat permainan, Animal World berlangsung menjadi sebuah cerita yang cukup menarik. Bagaimana Kai Si harus berhadapan dengan berbagai macam musuh dengan segala macam otak bulus mereka dan bagaimana dia harus tau bekerja sama dengan siapa yang dipercaya. Tidak lupa permainan matematika sangat kental dalam film ini.Apabila kita tidak kuat dengan matematika, tidak ada salahnya mempersiapkan kertas dan pensil untuk menghitung berbagai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, atau ya tidak ada salahnya kalau kita menonton film ini berkali-kali.
Secara keseluruhan, Animal World memberikan lebih banyak dari apa yang diharapkan dari film perjudian. Kitaakan terkesan bagaimana sutradara Han Yan berhasil membuat game Batu-Gunting-Kertasmenjadi sangat rumit dan menegangkan untuk membuat kita tetap terlibat dengan sebagian besar film, dan berpikir tentang matematika dan statistik kemungkinan yang terjadi. Kabar baiknya adalah, akhir dari cerita, sepertinya sengaja dipersiapkan berpotensi aka nada sekuel.
Apakah kesederhanaan adalah sebuah hal yang membosankan dan monoton? Mungkin pertanyaan ini akan terjawab di film Animal World. Ketika Kai Si hanya ingin hidup sederhana bersama 2 orang yang dicintainya malah terjebak dalam sebuah permainan judi yang terlihat sederhana tetapi mematikan. Terkadang, kita tidak mensyukuri hal-hal sederhana yang telah kita miliki, bahwa hal hal sederhana tersebut juga harus disikapi dengan sama spesialnya dengan kemewahan yang diinginkan. Dan hal itulah pelajaran yang didapatkan Kai Si dari sebuah permainan Animal World.
(By Ibnu Akbar)