Mark Wahlberg bisa dibilang sebagai salah aktor yang multi-genre. Hampir semua genre pernah dibintanginya. Jika di suatu waktu kita akan bisa melihat kualitas aktingnya yang sangat memukau seperti yang kita lihat lewat The Departed atau The Fighter, atau pada suatu waktu kita bisa melihatnya tampil konyol dalam film komedi slapstick The Other Guys atau Daddy's Home. Dan kali ini Mark Wahlberg kembali hadir dalam sebuah drama-komedi yang kembali mempertemukannya dengan sutradara Sean Anders yang sebelumnya bekerjasama lewat dwilogi Daddy's Home.
Dalam film bertema keluarga ini Mark Wahlberg mendapatkan Rose Byrne sebagai lawan mainnya yang juga sudah berpengalaman membintangi dalam film komedi seperti Bridesmaids, Neighbors atau Spy. Selain reuni dengan sutradara Sean Anders, lewat 'Instant Family' Mark Wahlberg juga kembali dipertemukan dengan aktor remaja yang sedang naik daun Isabela Moner yang mana keduanya sama-sama membintangi film Transformers: The Last Knight. Selain mereka bertiga film ini juga didukung oleh Octavia Spencer, Tig Notaro, Margo Martindale dan Joan Cusack.
Pete (Mark Wahlberg) dan Ellie (Rose Byrne) adalah sepasang suami istri yang ingin memiliki keluarga tetapi terlalu khawatir untuk melahirkan anak sendiri. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi satu anak bernama Lizzy (Isabela Moner) setelah melalui rangkaian pertemuan dalam sebuah kelas menjadi orang tua yang baik. Namun Lizzy ternyata memiliki 2 saudara kandung, Juan (Gustavo Quiroz) dan Lita (Julianna Gamiz). Pada akhirnya Pete dan Ellie membawa semuanya ke rumah baru mereka, dan menjadi orang tua asuh dari ketiga anak dengan karakter berbeda itu.
Kehidupan Pete dan Ellie yang awalnya tenang itu menjadi berubah sejak hadirnya Lizzy, Juan dan Lita yang mempunyai tiga kepribadian yang berbeda pula. Lizzy yang mempunyai jiwa pemberontak, Juan yang pernah mengalami kekerasan dan Lita si bungsu yang mempunyai sifat menuntut untuk hak yang dia inginkan. 3 karakter dari 3 anak yang membuat Pete dan Ellie dan kembali mempertanyakan keputusan mereka mengadopsi 3 anak tersebut adalah keputusan yang tepat ?
Sejak awal adegan sangat mudah bagi penonton untuk bisa menikmati film ini. Konflik yang dialami Pete dan Ellie yang sudah dimunculkan pada adegan-adegan awal sangat terasa relevan bagi kebanyakan pasangan manapun. Setelah 30 menit menuju paruh pertama film bumbu komedi dalam film akan makin banyak kamu temui dengan menyisipkan slapstick didalamnya seperti ciri khas film-film komedi Sean Anders. Sang sutradara tahu betul jika dua pemain utamanya Mark Wahlberg dan Rose Bryne bukanlah seorang mempunyai basic komedian, maka alih-alih menggantungkan komedinya pada adegan-adegan slapstick untuk membuat penonton tertawa seperti The Others Guys atau Daddy's Home, komedi dalam Instant Family banyak ditemui dengan konsep komedi situasi. Salah satu adegan komedi situasi yang membuat kamu tertawa lama ketika Pete dan Ellie mengomentari prilaku soerang anak yang terlihat depresif yang ternyata orang tua anak tersebut persis ada di depannya.
Dari sisi komedi Instant Family memang sudah sangat berhasil mengocok penonton, tetapi dari sisi drama film ini masih jurang dalam menggalinya yang menjadikannya sulit untuk ikut merasakan keharuan yang dirasakan Pete dan Ellie. Sangat disayangkan memang, jika dramanya bisa sedikit lebih diperdalam lagi film ini akan makin sangat terasa sempurna karena dari kemistri Wahlberg dan Bryne terlihat sangat kuat yang didukung karakter-karakter lainnya yang juga cukup mencuri perhatian, mulai dari keluarga Ellie, Grandma Sandy (Margo Martindale) dan duo pekerja sosial Karen (Octavia Spencer) dan Sharon (Tig Notaro).
Plot cerita Instant Family bukanlah cerita yang baru yang mungkin sudah banyak kamu temui, terasa lemah pada dramanya akan tertutupi dengan komedinya yang sangat menghibur. Tontonan ringan yang cocok ditonton bersama keluarga.
Overall: 7/10
(By Zul Guci)