Setelah hampir 5 tahun lamanya, sekuel kedua dari The Lego Movie akhirnya tayang serempak pada 8 februari 2019. Cerita tentu saja masih seputar Emmet (Chris Pratt) dan Lucy (Elizabeth Banks), dimana kota mereka Bricksburg berubah menjadi Apocalypseburg karena serangan bertubi-tubi dari lego duplo, yang penuh warna dan kekanak-kanakan, dari dunia systar system.
Dunia penuh warna Emmet harus hancur karena serangan terus terjadi apabila melihat sesuatu yang berkilau, akhirnya Bricksburg menjadi kelam, dunia ini menjadi seperti apa yang kita lihat pada Mad Max atau Mortal Engines. Seluruh lego telah berubah beradaptasi untuk menjadi kelam, tetapi tidak dengan Emmet, Ia tetap beroptimis dan ceria dengan lagunya “Everything is Awesome”.
Suatu hari, Emmet membuatkan rumah untuk Lucy, karena rumah tersebut berwarna dan berkilau, datanglah General Mayhem (Stephanie Beatriz), dengan maksud menyulik leader Apocalypseburg, Emmet. Namun, justru yang diculik adalah Batman (Will Arnett), Lucy dan Unikitty (Alison Brie), Benny (Charlie Day) dan Metalbeard (Nick Offerman). Emmet tidak tinggal diam dan berjuang untuk mendapatkan kembali teman-temannya. Dan dibantu oleh karakter baru, Rex Dangervest, yang pemberani dan sangat mengidolakan Emmet.
Visual The Lego Movie : secondpart patut di puji. Dua dunia yang bertolak belakang ini benar-benar dibuat sangat kontras. Kita bisa lihat dunia kelam dan gelap Apocalypseburg namun “hangat” dan dunia penuh warna-warni Systar System dan terkesan “dingin”. Visual diperkuat saat banyaknya adegan close up. Banyak lelucon yang dilontarkan oleh para lego, seperti sindirian kepada dunia-dunia marvel, DC, serta Twilight. Lelucon diperkuat oleh lagu-lagu yang mengisi setiap adegan. Dan, percayalah, lagu ini tidak akan mudah terlupakan, tanpa sadar pun, penonton akan ikut mendengarkan sampai film sudah selesai dan setengah credit scene sudah terlewati.
Isu yang ingin dibangun oleh sang sutradara, Mike Mitchell (Monster vs Aliens, Shrek) adalah tentang krisis kepercayaan diri. Terutama pada karakter utama, Emmet. Disini Emmet akan diuji untuk menjadi lebih dewasa, berani dan tentunya percaya diri itu sendiri. Kepercayaan Emmet kepada teman-temannya juga akan diuji ketika mengetahui bahwa Ia percaya teman-temannya sudah “dicuci otak” oleh Queen Watevra Wa’Nabi (Tiffany haddish) dengan lagu Catchy Song : This songs is gonna stuck in your head!
Disamping kemewahan yang diberikan The Lego Movie, ada adegan yang menurut saya mengganggu ketika lego tersebut dapat bergerak sendiri. Sejujurnya, Lego disini dapat “bergerak” seolah-olah bernyawa dan seharusnya mereka hanya bergerak karena imajinasi dari sang pemain seperti apa yang ditekankan dalam film pertamanya.
Secara keseluruhan, pesan yang ingin disampaikan adalah ikatan persaudaraan untuk bermain bersama, tak peduli berapapun umurnya, tidak apa-apa jika dunia sudah “tidak awesome” lagi dan tentu saja, kepercayaan antara sahabat. Sulit melihat The Lego Movie 2 untuk sebagus film pertamanya, namun, kejutan di akhir sepertinya menjadi prospek menarik untuk film lanjutannya.
Overall 7/10
(By Vanda Deosar)