HOOQ - Layanan video on demand terbesar di Asia Tenggara - kembali menggelar ajang pencarian cerita dan talenta terbaik di bidang film dan serial. Tahun ini, HOOQ Filmmakers Guild telah menyeleksi dan memproduksi lima naskah cerita terbaik dari penjuru Asia dan ditayangkan pada aplikasi HOOQ mulai 1 Maret 2019.
Lima cerita tersebut antara lain, Klenix dari Indonesia, Babi! dari Malaysia, She’s a Terrorist and I Love Her dari Singapura, dan dua cerita dari Thailand yaitu Lucky Girl dan Split Second.
Jennifer Batty, Chief Content Officer HOOQ mengatakan, “Kami sangat senang menghadirkan project episode pertama HOOQ Filmmakers Guild di musim kedua ini! Proses pemilihan yang sangat selektif dalam memilih lima naskah terbaik untuk diproduksi menjadi episode pertama dan sekarang akan lebih sulit untuk memutuskan satu naskah terbaik! Sangat menyenangkan dapat bekerjasama dengan tim HOOQ Filmmakers Guild dan juga peserta terpilih. Saya ingin menekankan bahwa HOOQ sangat berkomitmen untuk mendukung sineas berbakat di seluruh Asia tahun 2019.”
Pertama kali digelar pada Juni 2017, HOOQ Filmmakers Guild membuka kesempatan bagi para sineas kreatif dan berbakat di Asia untuk mewujudkan ide cerita terbaik mereka ke dalam sebuah film atau serial. Lima finalis dengan naskah cerita terbaik tersebut masing-masing mendapatkan USD 30,000 untuk merealisasikan cerita mereka ke dalam satu episode perdana. Satu dari lima episode perdana yang telah melewati proses penjurian serta berdasarkan popularitas, akan diproduksi menjadi serial penuh dan ditayangkan di HOOQ.
Lima finalis dari HOOQ Filmmakers Guild musim pertama telah berhasil memenangkan beragam penghargaan sepertiGrand Prize untuk Best Television Pilot dalam ajang 22nd Annual Rhode Island International Film Festival (RIIFF), Program Komedi Terbaik untuk Indonesia dan Pemeran Utama Wanita Terbaik untuk Singapura dalam ajang Asian Academy Creative Awards.
Kelima naskah terbaik diseleksi oleh barisan juri dari sineas ternama Asia, yaitu Mouly Surya dan Joko Anwar dari Indonesia, Manet Dayrit dan Agot Isidro dari Filipina serta asal Thailand, Adisorn Tresirikasem dan Banjong Pisanthanakun.
Juri asal Thailand Banjong Pisanthanakun, yang dikenal dengan karyanya dan kesuksesan film box office berjudul Shutter mengatakan, “Saya merasa terhormat mendapatkan kesempatan menjadi juri di kompetisi ini. Hari ini, kami telah melihat naskah-naskah yang menginspirasi dan berkualitas dari sineas pemula berbakat yang dimiliki Asia Tenggara.”
Juri asal Thailand lainnya Adirson Tresirikasem mengatakan, “Saya merasa semua finalis tahun ini melebihi dari harapan saya. Sineas muda ini melebihi dari standar, ketika karyanya hadir untuk melibatkan penonton melalui film. Saya percaya bahwa penonton di rumah akan menyukai karya-karya ini seperti saya.”
“Ini merupakan tahun kedua saya menjadi juri dan saya terkesima dengan standar yang sangat tinggi dari para peserta. Di tahun 2018, kami telah memproduksi pilot episode yang luar biasa, dan tahun ini juga sama. Asia Tenggara memiliki banyak talenta kreatif dan saya sangat bangga menjadi bagian dari proses dari ajang yang memberikan kesempatan untuk mereka menunjukkan talenta dan karya orisinal mereka.”, ujar juri asal Indonesia Mouly Surya, sutradara yang mendapatkan banyak pujian dan penghargaan melalui film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak.
Sutradara peraih penghargaan asal Indonesia lainnya, Joko Anwar menambahkan, “Saya yakin penonton dari penjuru Asia Tenggara akan menyukai dan menikmati episode perdana dari 5 naskah ini. Ini adalah bukti nyata dari ramainya industri film kreatif di Asia Tenggara.”
Juri asal Filipina Agot Isidro yang merupakan aktris peraih penghargaan menambahkan, “Episode perdana ini adalah bukti nyata bagi eksistensi sineas berbakat di seluruh Asia. Mereka berani melakukan pendekatan mereka, mengambil inspirasi dari nuansa sosial untuk menceritakan kisah-kisah menarik yang memberikan pengaruh untuk penonton.”
Penilaian naskah berdasarkan pada relevansi dan daya tarik terhadap penonton di Asia, kreativitas dalam alur cerita dan yang paling penting, cerita mengenai Asia yang teruraikan dengan baik dengan sudut pandang yang orisinal
Rekan juri dari Filipina Manet Dayrit, aktris senior peraih penghargaan di industri film Filipina, terkesan dengan naskah yang masuk, “Ini menginspirasi dan saya bangga menjadi bagian dari proses ini. Hanya dalam waktu yang singkat para finalis mampu menghasilkan karya luar biasa. Mereka dapat menggambarkan semangat penggiat film berbakat Asia dan kami tidak sabar untuk menonton episode perdana.”
Apa yang dikembangkan oleh para pendatang ini dalam waktu sesingkat itu bukanlah hal yang luar biasa. Mereka benar-benar menangkap semangat penceritaan Asia di film dan kami tidak sabar menunggu penonton untuk melihatnya