Film bergenre crime thriller termasuk yang sangat sering dan cukup banyak diproduksi dan ada banyak ratusan judul film sejenis The Informer. Walau pemberian judulnya termasuk generik namun kehadiran nama-nama aktor/ aktris top seperti Joel Kinnaman, Ana de Armas, Rosamund Pike, Common, dan Clive Owen tentu membuat penasaran penonton untuk menyaksikan film ini. Film ini merupakan adaptasi novel Three Seconds karya Anders Roslund and Börge Hellström dengan setting tempat yang berpindah dari Stockholm ke New York. The Informer dirilis di UK pada tanggal 30 Agustus 2019 oleh Warner Bros Pictures dan rencana dirilis di US pada 10 Januari 2020. Film ini disutradarai oleh Andrea Di Stefano, ia juga mengerjakan screenplaynya dengan dibantu oleh Matt Cook and Rowan Joffe.
The Informer bercerita tentang seorang mantan tentara Special Ops, Pete Koslow (Joel Kinnaman) yang pernah dipenjara akibat melindungi istrinya Sofia (Ana de Armas) dari insiden perkelahian di bar. Koslow mendapat kesempatan pembebasan bersyarat dengan bekerja diam-diam sebagai informan FBI di bawah pengurusnya Wilcox (Rosamund Pike) dan atasan Wilcox, Montgomery (Clive Owen). Tugas terakhir Koslow adalah menjatuhkan bos narkoba terbesar yang berjulukan Sang Jenderal (Joanna Kaczynska). Namun suatu kali saat rencana penyergapan sedang dilakukan, Koslow menemukan dirinya terjebak dalam situasi tidak diduga. Seorang polisi anti-narkotik NYPD yang sedang menyamar tewas akibat penyamarannya terbongkar saat sedang bertransaksi dengan anak buah Sang Jenderal. Akibat kejadian tersebut, Sang Jenderal memerintahkan Koslow memanfaatkan insiden tersebut agar Koslow kembali ke penjara Bale Hill untuk mengendalikan peredaran narkoba dari dalam. Mendengar rencana tersebut dari Koslow, FBI ingin menggunakan momen tersebut untuk meringkus Sang Jenderal sekaligus sebagai jaminan bahwa pembebasan bersyaratnya tetap berlaku. Koslow menyadari bahwa kembali ke dalam penjara adalah hal yang tak terhindarkan. Akankah ia sanggup menuntaskan misinya dan berhasil menyelamatkan keluarganya di tengah himpitan tiga pihak yang tengah bertikai, yaitu FBI, NYPD, dan gembong narkoba?
Dalam film berdurasi 113 menit ini alur ceritanya tergolong cukup lambat di awal – awal film dan ketika memasuki bagian konklusi menjadi kurang bertenaga padahal setting pacenya sudah pas sedari awal film. Premis cerita film dibawakan perlahan dengan plot berlapis dan konflik yang semakin meningkat sepanjang cerita bergulir. Terasa sekali aspek drama diberi porsi cukup banyak dalam film ini dibandingkan level aksi dan kekerasan yang seharusnya bisa lebih mencekam. Hal yang sangat menonjol dalam film ini adalah akting para pemainnya terutama Joel Kinnaman, yang menjadi jiwa dan motor penggerak dari film ini. Film ini cukup berfokus pada pengembangan karakter utamanya namun untuk karakter-karakter pendukung terasa lemah dan kurang dimaksimalkan. Jika anda familiar dengan film-film drama kriminal penuh intrik seperti The Departed, The Town, atau Training Day terasa bahwa level bahaya yang dihadapi tokoh utama semakin meningkat dan divisualisasikan sesuai porsinya namun dalam The Informer level bahaya yang sudah diset sedari awal film nampak kehilangan taringnya ketika memasuki adegan tersebut. Level kebrutalan mafia di mana Koslow terlibat terasa biasa saja seakan sang sutradara hanya ingin menunjukkan bahwa gembong narkoba pimpinan Sang Jenderal adalah penjahat yang terkenal dengan status kejam dan brutal namun pada praktiknya hal tersebut tidak pernah ditunjukkan secara gamblang dalam film. Untungnya dari segi aksi yang ditampilkan cukup mampu meningkatkan tensi menonton dan membuat penonton menebak-nebak apa tindakan Koslow, Wilcox dan Montgomery selanjutnya terlebih ketika keadaan berjalan di luar rencana. Kehadiran Opsir Grens (Common) membuat dinamika cerita semakin menarik karena penonton dihadapkan dengan konflik banyak pihak yang dibuat tidak sederhana dan cukup mengandung twist.
Dari segi cast, Joel Kinnaman boleh dibilang tampil sangat cemerlang. Dia mampu menampilkan emosi di tiap adegan dengan baik mulai dari penyamaran sebagai double agent yang bekerja untuk FBI dan juga mafia serta sebagai seorang family man yang menyayangi dan melindungi keluarganya. Chemistry yang ditampikan bersama Ana de Armas juga cukup organik. Ana de Armas sendiri tampil sebagai istri yang menyayangi suami dan anaknya namun karakternya hanya sebatas itu saja. Clive Owen dan Rosamund Pike semestinya bisa lebih dimaksimalkan ketimbang peran mereka yang cukup generik sebagai penegak hukum. Rosamund Pike sedikit lebih baik karena screen time dan interaksinya dengan Koslow membuat kita percaya bahwa dia adalah polisi yang punya hati. Untuk Common, ia bermain sangat baik lewat penampilannya sebagai polisi NYPD yang taat hukum dan mencurigai keterlibatan FBI dan Koslow dalam pembunuhan rekannya. Hal yang disayangkan adalah eksplorasi karakter Sang Jenderal (Joanna Kaczynska) yang terasa hambar ketika menjelang penghujung film padahal karakternyalah benang merah dan inti konflik semua pihak yang bertikai dalam cerita film ini.
Isu peredaran narkoba dalam penjara dan kerasnya kehidupan dalam penjara di New York tergambarkan dengan cukup baik dalam film ini. Andrea Di Stefano berhasil menciptakan setting lokasi dan situasi penggambaran kehidupan penjara yang mendekati realita. Isu korupsi dalam penjara serta level bahaya yang harus dihadapi oleh para informan atau ‘orang dalam’ yang membantu para penegak hukum dalam mengungkap kejahatan narkoba digambarkan secara cukup ‘real’ dalam film ini. Hal ini akan membuka mata penonton bahwa kadang untuk mengungkap kejahatan dibutuhkan pengorbanan dan tindakan ekstrim. Walau kurang diimbangi dengan ending yang memuaskan namun The Informer masih layak untuk ditonton karena unsur-unsur dasarnya sebagai drama kriminal masih terpenuhi. Padahal seharusnya The Informer bisa lebih mendapat kedalaman cerita karena potensinya pengembangan ceritanya yang besar.
Overall: 7/10
(By Camy Surjadi)