Nama Jerry Bruckheimer sebagai produser bisa dibilang salah satu produser yang sukses di Hollywood. Kariernya yang sedang menuju 5 dekade sudah banyak melahirkan film-film yang kebanyakan action ini yang meninggalkan kesan bagi penontonnya seperti Top Gun, Beverly Hills Cop, The Rock, Con Air, Armagedon dan termasuk Bad Boys semua ada dibawah arahan produser yang satu ini. Hanya saja belakangan beberapa film yang dia produseri mendapatkan hasil yang kurang memuaskan secara kritik maupun pemasukan. Gemini Man adalah kasus terakhir bagaimana film yang disutradarai oleh Ang Lee dan dibintagi Will Smith hancur lebur pada dua sektor itu. Dan merasa pasar penonton mengarah dengan berbau nostalgia, Bruckheimer juga tidak mau ketinggalan untuk mengikuti tren ini. Saat ini ada waralaba tahun 80 dan 90-an yang akan coba kembali diangkat oleh Bruckheimer ada Top Gun, Beverly Hills Cop dan Bad Boys. Pada daftar pertama yang yang tayang saat ini tentu saja Bad Boys, seri ketiga yang berjarak 17 tahun dari film sebelumnya.
Bad Boys for Life kembali dibintangi 2 aktor utama pada dua film sebelumnya Will Smith dan Martin Lawrence yang memang menjadi kekuatan waralaba film ini. Hanya saja sayang Michael Bay tidak bisa terlibat lagi sebagai sutradara karena masalah bujet untuk film ketiga ini yang belum bisa mebiayai keterlibatan Will Smith dan Michael Bay sekaligus. Posisi sutradara diduduki oleh duet nama baru di industri hollywood yaitu Adil El Arbi dan Bilall Fallah yang justru mendapat rekomendasi dari Michael Bay sendiri. Lalu pemeran-pemeran lainnya Vanessa Hudgens, Alexander Ludwig, Charles Melton, Paola Nunez dan Joe Pantoliano.
Seri ketiga film Bad Boys ini akan melanjutkan tentang aksi pasangan detektif Mike Lowrey (Will Smith) dan detektif Marcus Burnett (Martin Lawrence) yang sudah memasuki yang tidak muda lagi. Disaat Marcus sudah berpikiran bulat jika pensiun adalah pilihan tepat tetapi tidak dengan Mike yang justru masih ingin jadi polisi sampai kapanpun dia mau. Hingga pada saat yang tidak terduga Mike ditembak oleh orang yang tidak dikenal. Penembakan yang hampir merengggut nyawa Mike untuk selamanya.
Kejadian penembakan yang berbuntut panjang yang membuat Mike ingin terlibat dalam penyelidikan penembakan dibawah komando AMMO (Advanced Miami Metro Operations) yang dpimpin oleh Rita (Paola Nunez). Penyelidikan yang dilakukan Mike mengerahkannya pada masa lalunya yang dia kubur selama ini dan membawa korban jiwa. Hal yang membuat Marcus pun harus turun gunung dari masa pensiunnya dan membantu Mike untuk menangkap orang dibalik semua kejahatan yang dilakukan.
17 tahun jarak film terakhir dan yang terbaru bukanlah waktu yang sebentar. Dengan banyaknya kegagalan franchise tahun 80 dan 90-an yang coba dibangkitkan lagi seperti Rambo, Poltergeist, Robocop, Terminator, Power Ranger dan Ghostbusters, jadi hal yang wajar jika Bad Boys for Life diprediksi akan mengikuti jejak kegagalan para suksesornya. Terlebih Michael Bay tidak berada di kursi sutradara. Saya salah satu yang berada pada sisi yang skeptis dengan film ketiga ini. Dan ternyata prediksi gagal atau skepstis berhasil dijungkalkan. Adil dan Billal yang memang masih hijau di hollywood mampu membayar kepercayaan pihak studio di proyek besar film pertama mereka berdua. Rekomendasi dari Michael Bay untuk menggunakan jasa mereka berdua benar-benar keputusan tepat. Meskipun tidak ada Bay lagi terlibat, Adil dan Billal justru tidak menghilangkan unsur yang menjadi ciri khas pada dua film sebelumnya, yang paling kentara tentu saja slow motion dan actionnya. Karena saking kentaranya dua hal tersebut membuat kamu akan menjadi bertanya 'Ýakin nih bukan Michael Bay sutradaranya ?'
Lalu pada bagian dramanya, pengembangan karakter Mike dan Marcus adalah salah satu poin penting Bad Boys for Life. Meskipun digambarkan tidak terhentikan dalam setiap misinya, tetapi penulis naskah masih memanusiakan dua karakter ini. Memanusiakan disini ketika mereka membicarakan umur yang sudah makin tua dan ingin menikmati masa tua dan mulai kepayahan dalam beraktifitas. Coba bandingkan dengan karakter Ethan Hunt dalam semua film Mission Impossible yang makin tua makin super yang sama sekali tidak pernah mempermasalahkan umur.
Untuk plot utama cerita bisa dibilang tidak mempunyai sesuatu yang luar biasa. Kita sudah banyak menemui film dengan plot cerita yang sama. Hanya saja Bad Boys for Life berhasikan memberikan momen nostalgia pada film-film bertema buddy cop yang akhir-akhir ini jarang kita temukan. Daya magis duet Will Smith dan martin Lawrence benar-benar makin kuat di film ini yang membuat kita tidak akan keberatan jika film ini masih memiliki sequel selanjutnya.
Overall 8,5/10
(By Zul Guci)
Seri ketiga film Bad Boys ini akan melanjutkan tentang aksi pasangan detektif Mike Lowrey (Will Smith) dan detektif Marcus Burnett (Martin Lawrence) yang sudah memasuki yang tidak muda lagi. Disaat Marcus sudah berpikiran bulat jika pensiun adalah pilihan tepat tetapi tidak dengan Mike yang justru masih ingin jadi polisi sampai kapanpun dia mau. Hingga pada saat yang tidak terduga Mike ditembak oleh orang yang tidak dikenal. Penembakan yang hampir merengggut nyawa Mike untuk selamanya.
Kejadian penembakan yang berbuntut panjang yang membuat Mike ingin terlibat dalam penyelidikan penembakan dibawah komando AMMO (Advanced Miami Metro Operations) yang dpimpin oleh Rita (Paola Nunez). Penyelidikan yang dilakukan Mike mengerahkannya pada masa lalunya yang dia kubur selama ini dan membawa korban jiwa. Hal yang membuat Marcus pun harus turun gunung dari masa pensiunnya dan membantu Mike untuk menangkap orang dibalik semua kejahatan yang dilakukan.
17 tahun jarak film terakhir dan yang terbaru bukanlah waktu yang sebentar. Dengan banyaknya kegagalan franchise tahun 80 dan 90-an yang coba dibangkitkan lagi seperti Rambo, Poltergeist, Robocop, Terminator, Power Ranger dan Ghostbusters, jadi hal yang wajar jika Bad Boys for Life diprediksi akan mengikuti jejak kegagalan para suksesornya. Terlebih Michael Bay tidak berada di kursi sutradara. Saya salah satu yang berada pada sisi yang skeptis dengan film ketiga ini. Dan ternyata prediksi gagal atau skepstis berhasil dijungkalkan. Adil dan Billal yang memang masih hijau di hollywood mampu membayar kepercayaan pihak studio di proyek besar film pertama mereka berdua. Rekomendasi dari Michael Bay untuk menggunakan jasa mereka berdua benar-benar keputusan tepat. Meskipun tidak ada Bay lagi terlibat, Adil dan Billal justru tidak menghilangkan unsur yang menjadi ciri khas pada dua film sebelumnya, yang paling kentara tentu saja slow motion dan actionnya. Karena saking kentaranya dua hal tersebut membuat kamu akan menjadi bertanya 'Ýakin nih bukan Michael Bay sutradaranya ?'
Lalu pada bagian dramanya, pengembangan karakter Mike dan Marcus adalah salah satu poin penting Bad Boys for Life. Meskipun digambarkan tidak terhentikan dalam setiap misinya, tetapi penulis naskah masih memanusiakan dua karakter ini. Memanusiakan disini ketika mereka membicarakan umur yang sudah makin tua dan ingin menikmati masa tua dan mulai kepayahan dalam beraktifitas. Coba bandingkan dengan karakter Ethan Hunt dalam semua film Mission Impossible yang makin tua makin super yang sama sekali tidak pernah mempermasalahkan umur.
Untuk plot utama cerita bisa dibilang tidak mempunyai sesuatu yang luar biasa. Kita sudah banyak menemui film dengan plot cerita yang sama. Hanya saja Bad Boys for Life berhasikan memberikan momen nostalgia pada film-film bertema buddy cop yang akhir-akhir ini jarang kita temukan. Daya magis duet Will Smith dan martin Lawrence benar-benar makin kuat di film ini yang membuat kita tidak akan keberatan jika film ini masih memiliki sequel selanjutnya.
Overall 8,5/10
(By Zul Guci)