Sebuah rekor terukir dalam industri perfilman di Jepang. Rekor film terlaris di jepang yang dipegang oleh Spirited Away selama 19 tahun akhirnya dilangkahi oleh Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train. Sebuah pencapaian yang luar biasa memang. Bukannya apa-apa, rekor film terlaris sepanjang masa di Jepang ini pecah di saat masa atau transisi pandemic. Seperti yang kita tahu, indsutri perfilman salah satu yang mendapat cobaan terberat, terlebih untuk bioskop-bioskopnya yang juga menjadi salah satu tempat yang dilarang untuk dikunjungi. Dengan kesuksesan Demon Slayer the movie bisa semacam angin segar dan pesan untuk semua eksebitor-eksebitor layar bioskop yang sempat mati suri pada saat pandemic, bahwasanya pengalaman nonton di bioskop tidak akan bisa digantikan dengan menonton alternatif lainnya.
Bisa dibilang saya salah satu yang tidak terlalu update menonton serial anime. Mengikuti beberapa serial anime, tetapi tidak terlalu intens. Jadi ketika tahu rekor Spirited Away pecah oleh adaptasi serial anime memancing rasa penasaran saya. Dan akhirnya memutuskan untuk coba menonton serial animenya yang baru berjalan satu season. Terlebih versi Demon Slayer the movie ini adalah lanjutan langsung dari episode terakhir season pertamanya. Sesuatu yang jarang-jarang bukan? Versi film sebuah serial anime sebagian besar biasanya hanya episode filler yang tidak berhubungan dengan jalan cerita utama.
Seperti yang sudah disinggung diatas, Demon Slayer: Mugen Train ini adalah lanjutan langsung dari episode terakhir season pertamanya yang tayang tahun 2019. Tanjiro dengan adiknya Nezuko yang juga seorang iblis dan dua teman seperjalanan yang juga pembasmi iblis, Zenitsu dan Inosuke melanjutkan perjalanana untuk melaksanakan misi terbaru ke sebuah kereta penumpang yang mendapat dugaan kuat tempat bersemayamnya iblis setelah banyaknya penumpang yang hilang. Seperti yang diduga kereta tersebut dikuasai oleh iblis kuat bernama Enmu. Dalam misi tersebut juga mereka berempat bertemu Rengoku, salah satu pembasmi iblis senior terkuat. Perkenalan singkat Rengoku dan Tanjiro membuahkan kesepakatan bahwa Rengoku bersedia menjadi guru Tanjiro untuk mengajarkannya jenis dan teknis jurus yang belum dikuasasi oleh Tanjiro. Tapi sebelum melakukan semua hal itu mereka terlebih dahulu harus bisa mengalahkan iblis terkuat yang ada di kereta.
Well, yang sudah menonton season pertamanya Demon Slayer akan sangat mudah mengikuti alur cerita film ini. Mulai dari karakter-karakter hingga istilah-istilah seperti pangkat dalam organisasi pembasmi iblis maupun pangkat dalam organisasi iblis itu sendiri. Jadi saya tidak akan kaget jika ada penonton yang tidak terlalu terkoneksi dengan filmnya karena tidak menonton serialnya. Plot cerita seperti tidak ada cela untuk kita mengikuti serialnya.
Hal yang sangat menjadi perhatian adalah visual dan sound pada sequence action yang kita dapatkan dari film ini yang benar-benar layak diacungi jempol. Dibantu dengan scoring yang megah, sequence action menjadi benar-benar terasa intens. Terlebih sequence action pertarungan final Rengoku vs Akaza yang menjadi bagian terbaik dari film ini yang ditutup dengan sebuah drama yang akan membuat penonton sesegukan. Emosi penonton benar-benar dibikin campur aduk pada 30 menit terakhir yang menimbulkan hype yang akan makin tinggi untuk season kedua serialnya nanti.
Setelah menonton film ini, saya jadi sedikit paham kenapa filmnya bisa meledak di negara asalnya. Pertama karena filmnya memang lanjutan dari serialnya, kedua adalah duel final dalam film ini jauh lebih besar yang belum pernah ada pada serialnya. Mendapatkan momen intensnya benar-benar beda dengan visual dan suara yang ada pada di bioskop. Film ini benar-benar memuaskan para fans. Baru kali ini saya benar-benar meengeluarkan emosi menonton film dari adaptasi serial anime. Saran saya untuk yang tertarik menonton, sebaiknya coba tonton dulu serialnya gar mendapatkan emosi yang meledak-ledak ataupun tersedu-sedu ketika menonton filmnya.
Overall: 8,5/10