Satu lagi film bertemakan heist dari negeri ginseng tapi kali ini dengan tema yang tidak biasa yaitu Oil Heist, sesuatu yang unik dan jarang diekspos sebagai tema film. Jika biasanya yang dicuri adalah benda pusaka bersejarah, emas, perhiasan atau uang tapi kali ini yang dicuri adalah minyak bumi. Tentu penonton bakal penasaran melihat temanya dan punya ekspektasi bahwa film ini menawarkan sesuatu yang fresh disbanding film sejenis.
Pipeline disutradarai Yoo Ha (Gangnam Blues, Howling, A Frozen Flower) yang juga menjadi penulis naskah film ini. Para aktor yang belum terlalu terkenal seperti Seo In Guk, Lee Soo Hyuk (The Boy from Ipanema – 2010), dan Eum Mon Sook mengisi jajaran cast film ini. Film ini diproduksi oleh GOM Pictures dan didistribusikan ke bioskop Indonesia lewat CBI Pictures. Film ini dirilis pada 26 Mei 2021 di Korsel dan akan dirilis di bioskop-bioskop Indonesia pada 25 Juni2021.
Sepanjang durasi 108 menit, plot film ini cukup mengalir namun skema perampokannya terlalu teknikal dan tidak terlalu fun untuk diikuti karena sangat teknikal dan mungkin hanya relate bagi orang-orang yang memiliki pengalaman di industri migas. Formula film ini sebetulnya klise di mana masing-masing anggota tim yang tadinya tidak saling kenal dan punya agenda masing-masing akhirnya harus bersatu melawan musuh Bersama. Konflik demi konflik yang terjadi akhirnya membuat mereka menjadi dekat dan memiliki rasa senasib seperjuangan. Tidak lupa ada konflik berlapis mulai dari anggota tim yang bermasalah sehingga misi pencurian tidak berjalan mulus. Formula klise sebetulnya tidak masalah asalkan eksekusinya baik dan pas sehingga penonton bisa enjoy baik dari segi cerita dan aksinya tetapi yang saya rasakan flat saja sih. Sisi Komedi film ini juga termasuk biasa saja dan tidak terlalu istimewa sepertinya dimasukkan supaya kesan film ini tidak terlalu serius karena temanya yang cukup teknikal tadi. Walau dimasukkan twist namun twist tersebut tidak terlalu istimewa dan sudah terbaca.
Perseteruan dua karakter utama film ini yaitu Pin Driller dan Gun Woo menutup eksplorasi karakter-karakter yang lain padahal akan lebih dinamis seandainya setiap karakter bisa lebih digali background storynya. Sepanjang film kita diperlihatkan konflik yang senantiasa berfokus pada kedua karakter ini sehingga karakter-karakter lain tidak memiliki porsi merata padahal mereka semua adalah anggota tim, perkenalan mereka pun terasa hanya sekedarnya. Akting para cast dalam film ini juga tergolong biasa dan tidak ada yang istimewa tetapi dari segi chemistry semuanya cukup bisa masuk satu sama lain. Faktor-faktor tersebut membuat kita berpikir apabila temanya diganti selain pencurian minyak pun tidak masalah karena tidak ada ciri khas film ini yang dapat membuat penonton terkesan. Motivasi-motivasi para karakter yang akhirnya mau bahu membahu melawan musuh utama mereka kurang begitu jelas akibat kurangnya eksplorasi. Adegan aksi yang lumayan dan unsur komedi yang muncul dari kedua polisi yang selalu menyulitkan aksi pencuri minyak ini cukup menghibur penonton.
Tema simple terkadang lebih baik dan menjamin keberhasilan suatu film, Pipeline menurut saya adalah contoh bahwa sesuatu yang keren dalam skenario tapi ketika dieksekusi menjadi film bisa jadi biasa saja dan tidak se-wow naskah. Tidak perlu tema terlalu teknikal atau rumit agar terlihat keren cukup treatment dari plot cerita dan dinamika karakter yang asyiksebetulnya sudah cukup. Sayang sekali Pipeline masuk ke dalam golongan film yang akan terlupakan begitu saja di antara film-film box office Korea Selatan lainnya.
Overall: 7/10
(By Camy Sajuardi)