Apresiasi layak kita berikan Jennifer Lopez, pada usianya yang sudah melebihi setengah abad, sang diva ini masih konsisten berkarier pada dua bidang, bernyanyi dan berakting. Dan keduanya juga masih konsisten berada posisi yang masih jadi sorotan. Bahkan di karier akting J-Lo makin memperlihatkan tajinya ketika perannya di dalam film Hustler mendapat pujian dan penghargaan. Di dalam film terbaru kali ini J-Lo kembali dalam film bergenre romance yang membesarkan namanya dalam industri perfilman hollywood. Dipasangkan dengan Owen Wilson yang pernah dipertemukan lewat film Anaconda, J-Lo memproduseri film yang diberi judul Marry Me ini.
Kat (J-Lo) seorang penyayi yang mempunyai karier di puncak akan melengkapi kebahagiaanya karena akan segera menikah dengan kekasihnya Bastian (Maluma) di sebuah konser yang sudah ditunggu-tunggu penggemarnya. Namun rencana itu berantakan ketika beberapa saat pernikahan dilangsungkan video perselingkuhan tunangannya tersebar. Didasari rasa frutasi dan putus asa, Kat menunjuk secara acak penonton di konser untuk dia nikahi dan orang itu adalah Charlie (Owen Wilson) seorang guru matematika yang hadir di konser karena diajak oleh temannya.
Berbeda dengan Kat yang selalu menjadi pusat perhatian, Charlie hanyalah seorang guru dan duda yang bahkan anak semata wayangnya menganggap Charlie membosankan. Bagi Charlie dunianya hanya mengajar dan putrinya. Itu sudah lebih dari cukup. Hubungan dengan Kat yang tidak direncanakan dan spontan itu membuat Charlie tersedot dalam sorotan media. Hubungan yang awalnya hanya untuk membantu Kat perlahan mulai berubah ketika mereka mulai merasakan perasaaan yang sama diantara dunia mereka yang sangat berbeda.
Seperti template film-film romcom yang sudah sering kita tonton sebelum-sebelumnya, Marry Me pun tidak jauh berbeda. Namun karena alasan itu juga kenapa bisa menyukai film ini. Menonton romcom dengan segala kekliseannya ternyata masih bisa menghibur. Rasanya jika kamu sampai menyediakan waktu ingin menonton film ini setelah melihat trailernya, kamu sudah bisa berasumsi sendiri atau menebak isi ceritanya seperti apa. Jadi alasan cerita yang solid bukan alasan kamu mau menonton film ini, namun kamu hanya ingin sebuah tontonan yang ringan.
Jika plot cerita tidak ada yang istimewa, lalu bagaimana denganUnOwen Wilson dan J-Lo? Nah, hal ini kenapa kita bisa sangat menyukai film Marry Me. Pengalaman mereka yang sebelumnya sudah pernah bermain dalam film-film romcom bisa teraplikasikan dengan baik. J-Lo dan Owen Wilson seperti tidak menemui kendala untuk mendapatkan chemistry. Sayangnya ketika karakter J-Lo dan Owen Wilson sudah mendapatkan porsinya namun tidak pada sisi lainnya. Hubungan antara Charlie dengan putrinya yang rasanya bisa menjadi daya lebih film ini tidak terasa maksimal.
Secara keseluruhan Marry Me mungkin bukan film romcomkterbaik yang pernah kita tonton, tetapi film ini masih bisa memberikan hiburan ringan di tengah-tengah bulan musim film-film award ini.