Seperti yang terlihat di trailer, Morbius menceritakan Dr. Michael Morbius (Jared Leto) yang berubah menjadi vampir setelah eksperimennya untuk bisa menyembuhkan penyakit genetika yang dia derita tidak berbuah hasil yang diharapkan. Efek samping dari eksperimen yang dilakukan itu memang membuat Morbius menjadi sehat dan juga mendapatkan kekuatan-kekuatan yang tidak terbayangkan, namun itu hanya bersifat sementara. Untuk bisa bertahan hidup Morbius harus mengkosumsi darah manusia yang membuat jatuhnya korban jiwa. Kejadian yang membuat Morbius menjadi buron dan dikejar-kejar oleh pihak berwajib. Di saat yang bersamaan, Milo (Matt Smith) sahabat Morbius mengambil kesempatan menyuntik serum yang sama dengan Morbius. Dan persimpangan dua sahabat ini untuk menyikapi serum sangat berbeda dan membuat mereka yang tadinya sahabat, lalu menjadi musuh yang saling membunuh. Kurang lebih seperti itu rangkuman plot cerita Morbius.
Tidak banyak basa-basi, film yang berdurasi 104 menit ini mempunyai alur yang cukup cepat. Perpindahan dari adegan pembuka saat Morbius menemukan sarang kelelawar vampir, lalu adegan flashback masa kecil Morbius sampai akhirnya yang menjadi konflik utama berlangsung sangat cepat. Tetapi jangan khawatir, bahkan ketika kamu tinggal buang air kecil sekalipun kamu tidak akan melewatkan apa-apa. Karena dari adegan manapun kamu menontonnya kamu akan bisa menangkap isi keseluruhan cerita. Kamu tidak perlu takut tidak mendapatkan emosi film ini, karena menontonnya secara keseluruhannya pun kamu tidak mendapatkan emosi apa-apa dari film ini. Masalah utama dalam film Morbius memang terletak pada naskahnya yang tidak punya kedalaman cerita. Naskahnya divisualkan bagaimana filmnya bisa cepat selesai.
Seburuk itu kah Morbius? Jika ditanya dari sisi plot cerita jawabannya iya. Tapi dari sisi lain seperti penampilan pemain Jared Leto cukup mampu menghidupkan karakternya, tetapi lagi-lagi semua itu tidak didukung naskah yang solid yang membuat penampilan yang cukup bagus itu serta spesial efek yang cukup mumpuni jadi terasa hambar. Jika Jared Leto mampu menghidupkan karakternya tetapi tidak dengan yang lainnya. Banyak karakter yang ada sekadarnya atau tempelan belaka. Sangat disayangkan talenta seorang Jared Harris terasa tersia-siakan di film ini. Belum lagi fungsi karakter-karakter agen FBI yang cukup penting dalam plot cerita namun ditelantarkan ketika menuju klimaks akhir dan tidak diberikan konklusi sama sekali.
Jika kamu berpendapat DCEU milik Warner tertatih-tatih menyusun timeline yang lebih ke berantakan, maka kesan yang jauh lebih buruk akan kamu dapatkan pada Sony lewat Spider-Man Universenya. Bahkan after credit scenenya yang dimaksudkan ingin memancing antusias penonton untuk film selanjutnya jadi terasa aneh dan justru menjadi plot hole. Kenapa menjadi plot hole? Harus kamu tonton sendiri terlebih dahulu. Secara keseluruhan materi dari universe villain-villain Spider-Man memang punya potensi yang kuat. Namun sejauh ini sama halnya seperti 2 film Venom, Morbius hadir hanya untuk diadakan, tidak ada hati dalam cerita yang bisa dipersembahkan kepada penonton.