Membuat heboh dunia maya karena review awalnya mencatatkan angka sempurna dari kritikus-kritikus yang bertahan cukup lama membuat informasi itu menyebabkan efek domino bagi para fans franchise Evil Dead yang diberi judul Evil Dead: Rise ini. Bagaimana tidak, versi rebootnya di tahun 2013 lalu sebenarnya sudah dihadirkan dengan cukup baik, tapi entah kenapa tidak pernah dilanjutkan. Dan setelah 10 tahun sejak reboot di tahun 2013 tersebut, sekarang hadir lagi seri terbaru dari franchise ini dengan rasa yang belum ada- di film-film Evil Dead sebelumnya.
Sebuah keluarga kecil yang terdiri dari seorang ibu tunggal, Ellie (Alyssa Sutherland), dan tiga anaknya tinggal di sebuah apartemen yang suram dan sepi karena lingkungannya bobrok. Mereka sudah merencananakan untuk pindah dari lingkungan tersebut. Suatu malam, adik Ellie, Beth, datang berkunjung. Tiba-tiba lingkungan tersebut diserang gempa.Sebuah gempa berkekuatan besar tidak hanya memutus jaringan listrik dan sinyal telepon, tapi juga membuka ruang bawah tanah yang tersembunyi. Danny, salah satu anak Ellie, mengambil sebuah buku dan tiga piringan hitam yang ia temukan. Tanpa sadar bahwa itu akan membangunkan sebuah entitas jahat yang siap menghabisi semua orang di apartemen.
Secara premis ataupun cerita Evil Dead Rise hampir tidak berubah banyak seperti seri-seri sebelumnya. Namun menghadirkannya di tengah-tengah kota, alih-alih di kabin di tangah-tengah hutan merupakan penyegaran tersendiri. Dan penyegaran itu belum termasuk memakai karakter anak-anak dalam film yang sangat penuh kekerasan dan darah ini. Lee Cornin yang bertindak sebagai penulis dan sutradara Evil Dead Rise ini dapat memaksimalkan itu. Ketakutan dan kekhawatiran penonton selama menonton dihadirkan pada segala sisi yang baru benar-benar berakhir setelah film memunculkan kredit title.
Bukan Evil Dead namanya jika tidak menghadirkan gore yang sangat menjijikan, sadis dan penuh kadar kekerasan yang tinggi. Masuk akal kenapa fans di Indonesia cukup was-was apakah filmnya bisa lolos tayang di bioskop-bioskop lokal kita, karena memang filmnya memang full akan adegan kekerasn tersebut. Namun tentunya kadar kekerasan itu untuk membangun dan tempo horror yang mencekam bagi penonton. Lee Cornin juga tahu bagaimana menempatkan yang sesuatu yang ikonik dan franchise ini dalam film selain book of death ada gergaji mesin dan shotgun. 2 senjata yang muncul yang tepat yang membuat penonton bisa berteriak histeris atau sekadara tepuk tangan. Belum lagi Lee Cornish juga memasukan sebuah tribut untuk film horror lain dalam kasus ini The Shining yang menjadi salah satu adegan terbaik dalam film ini. Lee Cornish benar-benar bekerja dengan baik.
Review awal yang menghebohkan dunia maya itu ternyata tidaklah bohong. Evil Dead Rise bisa dimauskan dalam list film horror terbaik yang ditonton tahun ini. Dan bersyukur film ini masih bisa lolos tayang di sini walaupun ada potongan beberapa detik yang sedkit meganggu. Setidaknya itu lebih baik dari pada tidak tayang sama sekali seperti kasus Scream 6.