Kepopuleran Mario dan Luigi sudah tidak diragukan lagi, kedua karakter ini sudah menjadi maskot Nintendo sejak taun 80-an. Versi life actionnya pernah dibuat pada tahun 1993 tapi kualitasnya amat buruk dan cukup membuat fans trauma termasuk Nintento sendiri. Harapan adaptasi game to movie yang proper tetap ada dan baru terwujud di 2023 ini. Nintendo mempercayakan studio Illumination untuk menggarap Super Mario Brothers. Illumination dipercaya karena punya track record yang mumpuni, 13 feature films, 6 di antaranya bertengger di 50-highest grossing films dengan Minions sebagai feature film paling populer. Film ini disutradarai oleh Aaron Horvath dan Michael Jelenic dengan skenario oleh Matthew Fogel. Pengisi suara yang tergabung di antaranya Chris Pratt, Anya Taylor-Joy, Charlie Day, Jack Black, Keegan-Michael Key, Seth Rogen, dan Fred Armisen. Film ini mengisahkan asal-usul Mario dan Luigi, dua bersaudara tukang ledeng Italia-Amerika yang berpetualang ke dunia alternatif dan terlibat dalam pertempuran antara Kerajaan Jamur dan Koopas.
Diceritakan dua bersaudara Mario dan Luigi (masing-masing disuarakan oleh Chris Pratt dan Charlie Day) yang telah memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan harian mereka dan memulai bisnis perbaikan pipa ledeng mereka sendiri. Namun keadaan tidak begitu berjalan baik untuk Mario dan Luigi. Ketika ada berita bahwa saluran air di Brooklyn mengalami masalah serius, mereka berdua menganggap ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pengenalan yang lebih baik di komunitas warga. Saat itulah, mereka secara tidak sengaja menemukan pipa warp (semacam pipa menuju dimensi lain) dan tersedot ke dalamnya. Karena peristiwa ini dua bersaudara tersebut terpisah. Luigi menemukan dirinya berada di wilayah yang dijalankan oleh Bowser jahat (disuarakan oleh Jack Black) sementara Mario tiba di Kerajaan Jamur yang jauh lebih ramah. Di sana, Toad (Keegan-Michael Key) menjelaskan kepadanya bahwa saudaranya dalam bahaya, jadi Mario meminta pemimpin Kerajaan Jamur, Putri Peach (Anya Taylor-Joy), untuk membantunya menyelamatkan saudaranya. Maka, dengan bantuan Donkey Kong (Seth Rogen) dan lainnya, Mario, Peach, dan geng turun menghadapi Bowser untuk menyelamatkan Luigi dan Kerajaan Jamur.
Durasi 92 menit film ini sebetulnya bisa lebih dimanfaatkan untuk menyajikan cerita yang lebih memorable untuk perjalanan karakter yang telah berusia 40 tahun. Apa yang kita lihat di trailer cukup membuat kita berekspektasi besar terhadap film ini tetapi siapkan diri anda bahwa suguhan film aslinya sangat dangkal dan tidak memiliki resonansi terhadap cerita dan semangat Franchise Game Super Mario Brothers. Film ini memang fun untuk ditonton dan banyak diselipkan dengan fan service di setiap sudutnya sampai benar-benar melupakan harusnya plot cerita berkualitas juga harus diperhatikan. Yang saya lihat film ini hanya terasa seperti film anak-anak tanpa memiliki kualitas cerita yang dapat memuaskan para penonton dewasa yang sebetulnya lebih familiar terhadap karakter film ini. Ada beberapa aspek cerita yang dilontarkan seperti seperti Mario dan Luigi yang sibuk membuktikan diri di mata keluarga besar terutama ayah dan ibu mereka tetapi kebanyakan dari hal itu hanya disebutkan dan kemudian dilupakan. Sama halnya dengan background keluarga Italia yang benar-benar hanya ‘background’ tanpa eksplorasi. Setelah masuk ke dunia alternatif, kita praktis hanya disuguhkan referensi fitur dan easter egg dari game tanpa henti mulai dari beragam power ups, kart, dan bagaimana petualangan karakter hero kita Mario mengalahkan bowser dan tentaranya tanpa kesulitan berarti. Segi Komedinya ada beberapa yang hit and miss tapi masih lumayan dapat diterima. Sangat disayangkan treatment franchise sebesar Mario hanya sebatas ini.
Visual Super Mario Brothers sangat cantik. Setiap sudut dan celah, sampai ke benang di topi Mario, pemilihan warna-warna setiap struktur di dunia alternatif disajikan dengan sangat indah dan detailnya sangat memukau, Illumination berhasil menciptakan dunia yang benar-benar ingin anda tinggali dan berlama-lama di dalamnya. Akan tetapi, sayangnya ceritanya hambar walau tidak seburuk film live-action tahun 1993. Dari segi cast, semua nama cast pengisi suara terlihat cukup mengesankan. Selain Pratt, Day, Taylor-Joy, Key, Rogen, dan Black, ada juga Fred Armisen, Sebastian Maniscalco, Kevin Michael Richardson, dan bahkan suara asli Mario, Charles Martinet. Begitu film dimulai, Anda dapat mengetahui bahwa setiap aktor sudah melakukan yang terbaik yang mereka bisa dengan apa yang telah diberikan kepada mereka. Hanya saja Ketika mereka diberi banyak kalimat yang seharusnya lucu, ada beberapa yang miss. Pengisi suara yang paling menonjol adalah Jack Black, lalu Anya Taylor-Joy dan terakhir Mario. Rogen sebagai pengisi suara Donkey Kong terkesan biasa saja dan tidak begitu memorable.
The Super Mario Bros Movie sebetulnya punya potensi besar mengingat gamenya adalah salah satu signature game di Nintendo dan punya banyak aspek yang bisa dikembangkan contohnya seperti Sonic yang menurut saya digarap dengan jauh lebih baik. Namun hal ini sepertinya luput dari perhatian sutradara dan penulis cerita untuk meng-capture esensi dari game super mario dan dunia di dalamnya. Pengalaman menonton Super Mario Bros movie dijamin menyenangkan namun tidak mengesankan atau memberi kepuasan dari segi cerita. Film ini tipikal film yang akan cepat dilupakan karena tidak ada hal istimewa yang membekas. Premisnya terlalu simpel seakan menganggap yang menonton hanya anak-anak saja tanpa memikirkan orang dewasa yang tumbuh bersama game tersebut. Nasihat moral yang ingin disampaikan soal hubungan persaudaraan dan pentingnya keluarga hanya menonjolkan persaudaraan Mario dan Luigi tapi tidak begitu berhasil menjelaskan dinamika keluarga besar Mario terutama hubungan Mario dan Luigi dengan ayah-ibunya. Nampaknya start awal untuk The Super Mario Bros Movie sedikit sulit, kita nantikan saja apakah film ini layak diberi kesempatan kedua lewat sekuelnya
Overall : 7/10
(By Camy Surjadi)