Sebagai long running movie franchise sekuel Fast & Furious selalu dinanti walau setiap sekuelnya makin bombastis dan di luar nalar. Film kesepuluhnya ini diberi judul Fast X (Fast & Furious 10) - sepertinya Vin Diesel terinspirasi dari franchise film lain yang sayangnya kurang sukses yaitu XXX- Disutradarai oleh Louis Leterrier dengan berbekal skenario oleh Dan Mazeau dan Justin Lin. Fast X kembali dibintangi Vin Diesel bersama banyak cast-cast sebelumnya dan beberapa wajah baru seperti Michelle Rodriguez, Jason Statham, Tyrese Gibson, Chris "Ludacris" Bridges, Jason Momoa, John Cena, Jordana Brewster, Nathalie Emmanuel, Sung Kang, Brie Larson, Daniela Melchior, Alan Ritchson, Scott Eastwood, Helen Mirren, Charlize Theron, dan Rita Moreno. Film kesepuluh ini sudah direncanakan sejak 2014, dan rumornya akan dibuat menjadi trilogi sekaligus penutup saga Fast and Furious. Dengan perkiraan anggaran produksi sebesar $340 juta, ini termasuk film termahal yang pernah dibuat. Syuting berlangsung di London, Roma, Turin, Lisbon, dan Los Angeles.
Dalam film Fast X, Dom (Vin Diesel), Letty Ortiz (Michelle Rodriguez), serta sang anak, Brian Marcos (Leo Abelo Perry) hidup bahagia dan tenang namun kali ini ketenangan tersebut terusik setelah Cipher (Charlize Theron) yang terluka parah berkunjung dan menyampaikan bahaya besar. Keluarga Dom kembali terancam bahaya oleh musuh baru dari masa lalu Dom yaitu Dante Reyes (Jason Momoa). Anaknya yang berusia 8 tahun menjadi target utama Dante karena Dom sudah membunuh ayahnya Hernan Reyes (Joaquim de Almeida). Dante berniat membalaskan dendam kematian ayahnya akibat peristiwa di film Fast Five (2011) caranya dengan membuat Dom sengsara dengan menghabisi orang-orang dan keluarga yang disayangi. Ambisi Dante itu juga menyebabkan banyak kematian dan kekacauan di mana-mana hingga mau tidak mau orang-orang dari masa lalu Dom mulai bermunculan membantu menghentikan langkah Dante. Dom masih dibantu Roman (Tyrese Gibson) , Tej (Ludacris), Mia (Jordana Brewster), Han (Sung Kang), Jakob (John Cena), Ramsey (Nathalie Emmanuel), Deckard Shaw (Jason Statham), dan Queenie (Helen Mirren),
Berdurasi 141 menit, plot Fast X kali ini cukup enak diikuti walaupun sudah ketebak alur ceritanya seperti apa. Cerita dibuka dengan adegan pembuka Dom sekeluarga dengan para “partner in crime” merayakan kedamaian dengan makan bersama yang sepertinya sudah dipakai sejak sekuel keberapa sudah tidak bisa saya ingat lagi. Adegan pembuka ini tidak lama mungkin sekitar 10 menit, sehabis itu penonton langsung dibawa full speed dengan adegan aksi gila-gilaan tanpa henti hingga akhir film. Formula film ini cukup tertebak dan cenderung repetitif sebetulnya, setiap sekuel kita cuma tinggal berpikir apakah musuh kali ini ada hubungan dengan penjahat di masa lalu Dom, apakah ada hubungan dengan keluarga Dom atau para partner in crime nya. Ceritanya pasti berputar-putar di sekitar situ. Kali ini Musuh utamanya adalah Dante Reyes yang kita diberi penjelasan sedikit lewat flashback siapa sebetulnya dia. Upaya build up characternya cukup bagus dan meyakinkan ditambah acting Jason Momoa yang cukup scene stealing. Threat levelnya sebagai tokoh Villain cukup meyakinkan dari bahaya dan kekacauan yang dia sebabkan juga karakternya yang cukup dimensional. Setiap karakter dapat porsi yang pas karena kita sudah mengenal karakter mereka cukup lama, tidak ada adegan yang tidak penting atau sia-sia di film menurut saya. Roman dan Tej tetap mengocok perut lewat adegan komedi yang mereka bawakan, John Cena yang di film sebelumnya tampil sebagai antagonis kali ini tampil cukup signifikan. Hal yang membuat film Fast Furious selalu ditunggu adalah kegilaan dan absurditas adegan aksinya, yang bikin kita tidak habis pikir para penulis itu habis mengkonsumsi apa sehingga terpikir adegan-adegan itu.
Jadi untuk membuat film tetap appealing level aksinya tentu harus selalu ditingkatkan dan inilah yang dilakukan baik oleh tim penulis dan sutradara, sejauh ini mereka belum pernah gagal. Namun titik jenuh pasti akan muncul jadi seharusnya franchise ini sudah menetapkan kapan akan berhenti. Fast & Furious sudah berevolusi dari sekedar film aksi balap mobil menjadi aksi spionase tingkat tinggi yang melibatkan mobil dan aksi absurd yang sepertinya dimulai dari Fast Five. Banyak aksi menentang logika di sekuel kali ini mulai dari bom berbentuk bola yang bisa dihentikan dengan bantuan crane, Dom yang tidak pernah tergores sedikitpun di filmnya, mobil yang menentang hokum fisika seakan bisa menuruti kemauan pemilik. Intinya segila apapun aksinya pasti bisa diwujudkan. Like Dom said nothing is impossible selama ada kemauan. At this point Dom and his family mungkin sudah bisa dikategorikan setara superhero. Hal lain yang juga disinggung adalah agency yang mensponsori mereka seakan mereka vigilante yang bisa berbuat semau mereka dan segala kerusakan pasti ditanggung ditambah semua penegak hukum akan berubah haluan dan menjadi part of Family adalah ucapan Aimes (Alan Ritchson) yang penuh humor ironi dan cukup mengena buat yang sudah mengikuti franchise ini dari awal termasuk saya. Lupakan nalar dan nikmati saja alur cerita dan semua adegan aksi yang disuguhkan di film kali ini, dijamin pasti menghibur dan tidak membosankan buat para pecinta film yang mengikuti Saga Fast & Furious seperti saya.
Overall: 8.5/10