Transformers merupakan franchise paling popular yang dimiliki Hasbro (US) dan Takara Tomy (Jepang). Treatment yang dilakukan Bay terhadap franchise ini di film-film sebelumnya tidak terlalu baik karena kualitas sekuel yang dibuat makin menurun dan melenceng dari cerita originnya. Namun angin segar bertiup ketika Reboot Transformers berjudul Bumblebee yang setia ke cerita dan desain original (OG) dari franchise robot tercinta ini. Michael Bay seperti sadar dan mencoba menebus kesalahannya hanya bertindak sebagai produser semenjak Bumblebee. Setelah 5 tahun berselang akhirnya sekuel yang ditunggu-tunggu Transformers: Rise of The Beasts muncul untuk meneruskan cerita dari Bumblebee dan bisa dianggap sebagai standalone sequel. Fans sangat antusias karena di film ini 2 hal besar akan muncul yaitu karakter-karakter Maximals dan Villain Unicron.
Film Transformers kali ini disutradarai oleh Steven Caple Jr. Dibintangi oleh Anthony Ramos dan Dominique Fishback, serta pengisi suara Ron Perlman, Peter Dinklage, Michelle Yeoh, Liza Koshy, Michaela Jaé Rodriguez, Pete Davidson, Colman Domingo, Cristo Fernández, Tongayi Chirisa, dan pengisi suara reguler franchise yang kembali yaitu Peter Cullen, John DiMaggio, dan David Sobolov. Lokasi syuting film ini meliputi Los Angeles, Peru, Montreal, dan New York City.
Ribuan tahun silam, Unicron (Colman Domingo) sebuah dewa mesin berbentuk planet yang melahap planet-planet beserta seluruh isinya untuk dapat menopang hidupnya. Dalam perjalanan lintas semesta, Unicron mencari kunci Transwarp yang dapat memudahkan perjalannya (semacam kunci untuk melakukan teleportasi). Suatu waktu, Unicron mencapai suatu planet yang dihuni kawanan Maximals. Unicron ingin merebut teknologi terbesar dari Maximals yaitu Kunci Transwarp yang dapat membuka portal melalui ruang dan waktu. Pemimpin maksimal Apelinq (David Sobolov) mengorbankan dirinya mengorbankan dirinya dalam pertarungan melawan pimpinan Terrorcons, Scourge (Peter Dinklage) guna memungkinkan Maximals lainnya melarikan diri dari planet ini sebelum Unicron melahapnya. Sekarang di bawah komando Optimus Primal (Ron Perlman), Maximals menggunakan kunci tersebut untuk melarikan diri ke Bumi. Beranjak ke ribuan tahun kemudian pada 1994 di Brooklyn, New York, seorang mantan teknisi Angkatan Darat AS Noah Diaz (Anthony Ramos) gundah karena tak kunjung mendapat pekerjaan. Atas hasutan sahabatnya, Noah berencana mencuri sebuah mobil Porsche yang telah lama diparkir di basement bangunan mewah. Mobil porsche tersebut adalah Mirage (Pete Davidson) yang sudah bersembunyi cukup lama. Di saat bersamaan, di museum Pulau Ellis, New York, seorang peneliti magang bernama Elena Wallace (Dominique Fishback) secara tidak sengaja mengaktifkan kunci transwarp yang tersimpan dalam patung berbentuk burung elang dengan logo Maximals di dadanya. Akibat ledakan energi dari proses aktivasi ini baik Autobot dan Terrorcons menjadi sadar dan mencoba mengambil kunci transwarp tersebut. Kaum Autobots ingin menggunakannya untuk kembali ke dunia asal mereka, Cybertron, sementara Terrorcons ingin merebutnya supaya bisa diberikan ke Unicron. Noah dan Elena mau tidak mau terjebak dalam konflik 2 faksi ini ditambah dengan para Maximals yang juga muncul karena mengetahui transwarp kembali aktif. Bagaimana konflik hebat antara 3 faksi robot dan petualangan Noah dan Elena dalam menyelamatkan bumi, tentunya harus anda saksikan sendiri keseruannya di layar bioskop.
Sebagai sekuel, Film Transformers kali ini saya anggap memiliki cerita yang cukup solid. Keputusan untuk memperkenalkan maximals cukup tepat karena karakter maximals sudah dinanti para fans. Film dibuka dengan pengenalan karakter robot Maximals dan Terrorcons sehingga kita tahu background dan arah cerita ini, maklum kategori cerita ini untuk semua umur jadi cukup straightforward dan tidak terlalu berbelit. Untuk karakter manusianya sendiri di film ini lebih terlibat daripada protagonis Transformers di film-film sebelumnya posisinya cukup bisa seimbang dengan Optimus Prime dan Optimus Primal dalam hal tujuan mereka masing-masing yang beririsan sehingga membuat mereka harus bekerjasama. Baik Noah maupun Elena diperkenalkan dengan baik dan mampu membuat penonton relate dengan kondisi mereka. Noah adalah bekas tantara yang ahli dalam mesin dan elektronik diceritakan selalu merawat adik laki-lakinya yang sakit dan mencoba meringankan beban ibunya sementara Elena adalah pekerja magang di museum yang cukup memiliki keahlian di bidang arkeologi. Tidak butuh waktu lama untuk masuk ke dalam plot cerita utama soal perebutan kunci Transwarp yang dimulai setelah Noah bertemu Mirage. Lalu Optimus dan semua rekan autobotnya muncul dan langsung menyusun rencana begitu pula dengan pihak antagonis Terrorcons.
Durasi 127 menit terasa cukup padat tapi dari sisi cerita cukup tersampaikan dengan baik. Porsi aksinya sangat baik dan unsur komedinya bisa dibilang minimalis. Jangan berharap character development dari film semacam ini tapi Anthony Ramos dan Dominique Fishback mampu membawakan karakter mereka dengan sangat baik. Keputusan menjadikan Mirage tokoh utama dalam cerita kali ini membawa angin segar karena eksplorasi karakternya dilakukan dengan sangat baik seperti yang dilakukan di film sebelumnya dengan Bumblebee. Walaupun begitu Optimus dan karakter Autobot yang lain tetap memiliki peran yang signifikan dan Optimus terlihat sebagai pemimpin Autobot yang cukup frustrasi dengan situasi yang ada. Dari sisi para Maximals baik Optimus Primal, Cheetor, Airrazor, dan Rhinox tidak begitu dieksplorasi dan cukup disayangkan mereka hanya tampil sesaat dalam versi robot mereka mendekati akhir film padahal sebetulnya mereka adalah spotlight di film ini yang bertujuan mengenalkan lebih luas lagi. Kehadiran mereka terasa hanya untuk melengkapi plot cerita saja yang seharusnya bisa dieksekusi dengan lebih matang. Ada plothole yang cukup mengganggu di mana Noah dengan entengnya bisa meninggalkan adiknya yang sedang sakit dan langsung mengiyakan untuk bertualang Bersama para autobot untuk menyelamatkan bumi walau di akhir cerita hal ini akhirnya mendapat penyelesaian yang baik.
Overall untuk ukuran film Transformers, film ini sudah memberikan usaha terbaiknya walau belum sempurna. Adegan pertarungan para robot baik dari Autobots, Maximals, dan Terrorcons dibuat sepenuh hati dengan CGI yang cukup memanjakan mata, Adegan perkelahian para robot di Peru dan bagaimana Para Autobots bahu membahu untuk mengalahkan Unicron adalah sesuatu yang tidak boleh dilewatkan. Film ini tahu bagaimana memuaskan hati para fans dan hal itu sudah dikerjakan dengan cukup baik. Jangan lewatkan kejutan di akhir film ini yang memberi petunjuk crossover yang akan terjadi dengan karakter dari Franchise Hasbro yang lain
Overall: 7.5/10
(By Camy Surjadi)