Nonton Barbie ekpektasi saya cukup sederhana saja: Terhibur dan mungkin sedikit berharap ada sedikit nostalgia ( saya punya adik cewe kolektor Barbie) Jawabannya: Ya! saya sangat sangat terhibur menonton Barbie! Celetukan yang merefer ke khayalan anak-anak saat main Barbie, set dan prop yang makin mendukung khayalan itu, chemistry para pemainnya, Semua itu ngeblend jadi satu film menghibur dan juga filosofis.
Filosofis? Iya. Karakter Barbie yang diperankan Margot Robbie menemukan konfliknya ketika ia tiba tiba mempertanyakan eksistensinya. Dibalik candaan dan komedi slapstick tentang gender yang ada di permukaan, Barbie menelisik dan menyentil isu eksistensialisme manusia dan idealismenya di dunia yang fana ini. Akting Ryan Gosling sebagai Ken yang BuLol ke Barbie emang the best sih. Tapi tetep Margot-lah ujung tombak yang efektif memainkan sang ikon boneka pirang ini. Ia menunjukkan kerentanan dan kerapuhan di momen yang tepat sehingga emosinya bisa langsung dipahami secara visual.
Banyak orangtua yang akan bawa anaknya nonton film ini. Tenang film ini masih aman kok ditonton meski ada beberapa hal subtil yang seksis. Karena itu masih tersirat aja. Kalau nggak ngeh ya nggak akan peduli akan gimmick itu. BARBIE punya kesan yang bikin kita "idih gblek banget hahaha" dan di selanjutnya bisa kepikiran "kok bisa sekreatif itu ya bikinnya?" saat menontonnya. BARBIE adalah hiburan meta tentang peran gender yang dibahas dengan jenaka dan seksama. BARBIE saat ini sedang tayang di bioskop.
Overall: 7,5/10