Pernikahan Arwah (The Butterfly House) adalah film horor terbaru dari Entelekey Media Indonesia dan Relate Films yang akan tayang di bioskop mulai 27 Februari 2025. Film ini mengangkat tradisi kuno Tionghoa, yaitu pernikahan arwah, dengan cerita yang berfokus pada pasangan Salim dan Tasya yang mengalami teror dari arwah leluhur keluarga. Meskipun berlatar budaya Tionghoa, sutradara Paul Agusta menegaskan bahwa inti ceritanya bersifat universal, mengangkat konflik antara kepercayaan leluhur dan keinginan pribadi.
Film ini sebagian besar mengambil lokasi syuting di Lasem, Jawa Tengah, yang dikenal dengan arsitektur dan tradisi Tionghoa yang masih kental. Produser Perlita Desiani mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi bertujuan untuk menghadirkan nuansa autentik dalam film, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Lasem kepada penonton. Dengan pendekatan ini, Pernikahan Arwah menawarkan pengalaman horor yang lebih mendalam, tidak hanya dari sisi ketegangan tetapi juga unsur budaya yang kuat.
Dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, dan Verdi Solaiman, film ini menghadirkan kisah yang dekat dengan realitas banyak orang. Morgan Oey menyebut bahwa konfliknya tentang memilih antara keluarga dan pasangan sangat relevan, sementara Zulfa Maharani menyoroti makna cinta sejati dan perjuangan dalam hubungan. Para pemain optimis bahwa film ini akan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, tidak hanya pecinta horor.
Dalam sinopsisnya, Salim dan Tasya kembali ke rumah keluarga Salim untuk mengurus pemakaman bibinya sekaligus menjalani foto pre-wedding. Namun, Salim harus menjalankan ritual keluarganya dengan membakar dupa di altar misterius atau nyawanya akan terancam. Kehadiran mereka membangkitkan arwah leluhur yang meninggal di masa pendudukan Jepang dan mulai meneror mereka. Demi menyelamatkan Salim, Tasya berusaha mengungkap misteri keluarganya dan mencari cara agar mereka bisa terbebas dari teror tersebut.